Sukses

Miliarder Ini Tugaskan Karyawan Jadi Pekerja Sukarela di Hari Pertama, Kenapa?

Meskipun fasilitas perusahaannya tidak terlalu memadai, namun masih banyak yang melamar.

Liputan6.com, New York - Miliarder Marc Benioff, CEO Salesforce ini ternyata memiliki tradisi unik untuk seluruh pegawai barunya di hari pertama mereka bekerja yaitu sebagai sukarelawan di akhir jam kerja mereka.

Dilansir dari laman CNBC, ini dilakukannya agar seluruh pegawainya memiliki pola pikir yang filantropis. Para pegawainya akan bekerja seperti biasa pagi hari, namun di sore hari, di saat jam mereka telah usai maka mereka akan bekerja sukarelawan di panti asuhan, panti jompo dan lainnya.

Marc melakukan ini agar para pegawainya dapat bahagia atas pekerjaannya karena apa yang mereka lakukan bukan semata-mata untuk mereka saja namun juga orang lain.

Meskipun harus mengeluarkan ekstrak tenaga untuk bekerja sukarelawan namun ternyata hal ini tidak membuat perusahaannya kekurangan pegawai karena ternyata masih banyak orang yang melamar di perusahaan ini.

Marc menjelaskan, meskipun perusahaannya tidak memiliki fasilitas yang memadai namun hal ini tetap terjadi karena menurutnya perusahaannya saat ini memiliki tujuan serta misi yang jelas. 

Masih banyaknya pekerja yang ingin bekerja di perusahaan ini dibuktikan dari terpilihnya Salesforce mejadi perusahaan yang paling diminati ke-4 di daftar Perusahaan Top Linkedln 2018.  

Tidak hanya budaya itu saja, ternyata Marc Benioff juga menerapkan gaji yang sama bagi seluruh pegawainya. Tahun lalu kabarnya perusahaan ini rela menggelontorkan uang sebanyak USD 3 juta hanya untuk menghilangkan kesenjangan gaji yang terjadi di perusahaan ini.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bos Salesforce Rogoh Kocek Rp 2,82 Triliun Beli Majalah Time

Membeli perusahaan penerbitan media cetak akhir-akhir ini seolah menjadi tren di kalangan CEO perusahaan teknologi.

Kali ini, CEO Salesforce Marc Benioff dan istrinya Lynne Benioff membeli Majalah Time senilai USD 190 juta atau sekitar Rp 2,82 triliun (asumsi kurs Rp 14.879 per dolar AS)dari Meredith Corp.

Dilansir dari CNN.com, Senin (17/9/2018), pemimpin redaksi Time Edward Felsenthal menyatakan  Benioff akan memegang Majalah Time sebagai investasi keluarga. Kesepakatan tersebut diumumkan pada Minggu malam.

Majalah Time sendiri tidak akan memiliki koneksi dengan Salesforce, perusahaan perangkat lunak yang didirikan Marc Benioff pada 1999. Kesepakatan tersebut diharapkan selesai dalam 30 hari ke depan.

Time bukan menjadi satu-satunya media yang diakuisisi oleh pebisnis teknologi. Jeff Bezos, CEO Amazon, membeli The Washington Post pada 2013 seharga USD 250 juta.

Namun, peran Bezos sebagai CEO Amazon terpisah dari pembelian tersebut. Sama dengan Bezos, Benioff yang berada pada posisi 246 dalam daftar miliarder Bloomberg berjanji akan menjalankan Time terpisah dari perusahaan tekonologinya Salesforce.

"Saya dan Lynne tidak akan mengatur operasional Time, kami hanya akan menjadi pengurus merek ikonik dan bersejarah ini," ungkap Benioff.

Felsenthal menjelaskan, salah satu tantangan pertama dari Marc dan Lynne adalah untuk berpikir besar. Tidak hanya sebatas rencana lima tahun ke depan tetapi bagaimana makna apa yang akan diberikan Time pada 2040 ke depan.

"Itulah yang akan kita semua pikirkan saat membangun sebuah rumah baru untuk Time yang berakar pada apa yang kami ketahui dengan sumber daya yang kami miliki untuk mencapai potensi terbesar kami baik sebagai individu maupun tim, disertai dukungan dari pemilik dengan rekor inovasi dan kemampuan membangun budaya kolaboratif dan kreatif yang memukau," ujar dia.

Selain Majalah Time, Meredith Corp juga akan menjual tiga media eks Time Inc. di antaranya Fortune, Money, dan Sports Illustrated. Ketiganya tidak dibeli oleh Benioff. Menurut jurubicara Meredith Corp, penawaran ini diharapkan akan diumumkan dalam waktu dekat.

Meredith sendiri membeli Majalah Time beserta media-media lain di bawah Time Inc November lalu. Penjualan ini dilakukan karena dirasa kurang sesuai dengan nama-nama lain yang ada. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.