Sukses

Menkominfo Sarankan Unicorn Lokal Dapat Lepas Saham di Luar Negeri

Indonesia saat ini memiliki empat perusahaan rintisan berstatus Unicorn.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara menyarankan agar beberapa perusahaan unicorn Indonesia mau melepas saham perdana ke publik (Initial Public Offering/IPO) di luar negeri. 

Sebab menurut dia, hal itu bisa menjadi modal bagi perusahaan rintisan atau startup dalam negeri untuk naik level dari perusahaan bervaluasi USD 1 miliar (Unicorn) menjadi perseroan dengan nilai valuasi USD 10 miliar (Decacorn).

"Justru saya dorong yang namanya unicorn besar yang mau jadi decacorn ini berkiprah di internasional. Karena apa, penguasaan di internasional ini harus," tegas dia di Jakarta, Kamis (31/1/2019).

Indonesia saat ini memiliki empat perusahaan rintisan berstatus Unicorn. Antara lain, Go-Jek, Tokopedia, Traveloka, dan Bukalapak.

Rudiantara melanjutkan, perusahaan dalam negeri lebih berpeluang untuk mendapat dana modal besar bila melepas saham di pasar internasional. 

"Kalau mereka lepasnya 20 persen saja berarti sekitar USD 2 miliar. USD 2 miliar itu sama dengan sekitar Rp 28 triliun. Kalau dilepas di indonesia tidak ada pasar yang bisa nyerap Rp 28 triliun, harus di internasional," ujar dia. 

Dia menilai, sulit untuk menemukan investor di pasar lokal yang mampu menyodorkan dana investasi begitu besarnya. "Jadi strateginya memang harus didorong ke internasional, agar presensi di internasionalnya pada saat listing itu sudah dikenal di internasional," ungkapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menkominfo Targetkan 1 Startup Unicorn dan Decacorn pada 2019

Sebelumnya,  Menteri Komunikasi dan Infomatika (Menkominfo) Rudiantaramenargetkan di 2019 setidaknya ada startup lagi yang menyandang predikat unicorn. Untuk diketahui, saat ini sudah ada empat startup unicorn yang ada di Indonesia, yakni Traveloka, Go-Jek, Bukalapak, dan Tokopedia.

Selain itu, Rudiantara juga menuturkan pihaknya optimistis ada satu startup dengan status decacorn lahir di Indonesia. Status decacorn sendiri ditujukan untuk startup dengan nilai valuasi di atas US$ 10 miliar.

"Tahun ini, kita harus targetnya tambah satu unicorn dan bonusnya ada satu yang jadi decacorn. Alhamdullilah, nanti juga ada decacorn yang sebentar lagi jadi, tunggu satu lagi ronde pendanaan," tuturnya saat ditemui usai konferensi pers Piala Presiden Esports 2019 di Jakarta, Senin 28 Januari 2019.

Adapun salah satu kandidat startup yang akan menyandang decacorn adalah Go-Jek. Alasannya, seperti dikutip dari Tech Crunch, dengan pendanaan terbaru dari Google, Tencent, dan JD.Com, valuasi Go-Jek diperkirakan mencapai US$ 9,5 miliar.

"Kehadiran startup unicorn dan decacorn menunjukkan betul-betul Indonesia pusat ekonomi digital di Asia Tenggara," tuturnya menjelaskan. Sementara untuk status unicorn, Rudiantaramemprediksi akan disandang dari startup edukasi atau kesehatan.

Sebelumnya, Rudiantara menyebut perkembangan ekonomi digital di indonesia sangat pesat. Pada 2018, porsi ekonomi digital terhadap PDB Indonesia diperkirakan mencapai 8,5 persen. Angka ini naik dibandingkan kontribusi tahun 2017 yang saat itu 7,3 persen.

Untuk mendorong terus berkembangnya ekonomi digital ini, Kominfo bersama dengan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) telah mempermudah prosedur lahirnya startup.

"Kita itu tidak menerapka regulasi untuk startup, istilahnya biarkan mereka berkembang dulu baru kita tata. Jangan belum apa-apa udah disuruh ini itu, itu justru akan mempersulit mereka," ujarnya bulan lalu.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.