Sukses

Sempat Melonjak 11,59 Persen, Intip Gerak Saham Visi Media Asia

Usai melonjak signifikan pada perdagangan saham kemarin, bagaimana pergerakan saham PT Visi Media Asia Tbk?

Liputan6.com, Jakarta - Usai melonjak signifikan pada perdagangan saham kemarin, saham PT Visi Media Asia Tbk melemah pada sesi pertama perdagangan saham Kamis (31/1/2019).

Berdasarkan data RTI, saham PT Visi Media Asia Tbk turun tipis 0,55 persen ke posisi 182 per saham pada penutupan sesi pertama. Saham VIVA sempat berada di level tertinggi 195 dan terendah 179 per saham.

Total frekuensi perdagangan saham 3.061 kali. Nilai volume perdagangan 571.690.000. Nilai transaksi saham Rp 10,6 miliar. Saat awal sesi perdagangan, saham VIVA dibuka naik empat poin ke posisi 187 per saham.

Pada perdagangan kemarin saham VIVA masuk top gainers atau mencatatkan penguatan terbesar. Saham VIVA melonjak 11,59 persen ke posisi 183 per saham. Saham VIVA sempat berada di level terendah 162 dan tertinggi 183 per saham. Volume perdagangan saham 89.535.000 saham. Nilai transaksi Rp 15,6 miliar.

Sebelumnya dikabarkan pengusaha Erick Thohir akan membeli saham PT Visi Media Asia Tbk usai jual saham Inter Milan. Saat dikonfirmasi mengenai hal tersebut, Erick Thohir belum membalas pesan singkat yang dilayangkan Liputan6.com. Demikian juga Presiden Direktur PT Visi Media Asia Tbk Anindya Bakrie.

Kepala Riset PT Samuel International, Harry Su menilai, pergerakan saham VIVA masih wajar. Hal ini mengingat transaksi saham Visi Media Asia tidak begitu likuid.

"Ya memang tidak likuid jadi bisa cukup drastis (pergerakannya-red)," ujar Harry saat dihubungi Liputan6.com.

Berdasarkan data RTI, selama satu tahun terakhir, rata-rata frekuensi perdagangan saham Visi Media Asia hanya 679 kali. Sedangkan selama satu bulan terakhir sekitar 1.028 kali dengan nilai transaksi Rp 3,7 miliar.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rupiah dan IHSG Kompak Menguat pada Sesi Pertama

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bergerak perkasa pada sesi pertama perdagangan saham Kamis pekan ini.

Berdasarkan data RTI, Kamis 31 Januari 2019, IHSG menguat 57,90 poin atau 0,90 persen ke posisi 6.522,09 pada sesi pertama perdagangan saham. Indeks saham LQ45 menguat 1,08 persen ke posisi 1.034,61. Seluruh indeks saham acuan kompak menguat.

Sebanyak 243 saham menguat sehingga mendorong IHSG ke zona hijau. Sementara itu, 135 saham melemah dan 122 saham diam di tempat. Pada sesi pertama, IHSG sempat berada di level tertinggi 6.529,05 dan terendah 6.491,38.

Transaksi perdagangan saham cukup ramai. Total frekuensi perdagangan saham 273.384 kali dengan volume perdagangan 15,4 miliar saham. Nilai transaksi harian saham Rp 19,1 triliun. Investor asing beli saham Rp 480,58 miliar di pasar regular. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) berada di kisaran 13.980.

Sebagian besar sektor saham menghijau kecuali sektor saham industri dasar turun 0,01 persen dan sektor saham aneka industri melemah 0,13 persen.

Sektor saham konstruksi menguat 1,87 persen, sektor saham infrastruktur menanjak 1,55 persen dan sektor saham tambang menguat 1,57 persen.

Saham-saham yang menguat antara lain saham CSIS naik 24,73 persen ke posisi 454 per saham, saham RIGS melonjak 24,41 persen ke posisi 316 per saham, dan saham MBTO melonjak 22,95 persen ke posisi 150 per saham.

Sedangkan saham-saham yang tertekan antara lain saham MTSM turun 12,74 persen ke posisi 137 per saham, saham YULE merosot 7,14 persen ke posisi 182 per saham, dan saham FAST terpangkas 6,54 persen ke posisi 1.500 per saham.

Bursa saham Asia kompak menguat. Indeks saham Hong Kong Hang Seng menguat 1,1 persen, indeks saham Korea Selatan Kospi menanjak 0,38 persen, indeks saham Jepang Nikkei naik 1,02 persen.

Selain itu, indeks saham Shanghai menguat 0,83 persen, indeks saham Singapura mendaki 0,68 persen dan indeks saham Taiwan menguat 0,42 persen.

 

Saksikan video pilihan di bawah ini:

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.