Sukses

Jonan Minta IUPK Freeport Diselesaikan dalam 2 Minggu

Status Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sementara PT Freeport Indonesia, akan habis waktunya pada akhir November 2018.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) [Ignasius Jonan]( 3692934 "") merombak 50 pejabat di lingkungan instansinya. Pejabat yang dirombak terdiri dari tujuh ‎eselon II, 15 eselon III dan 28 eselon IV.

Salah satu pejabat yang dilantik dari rotasi tersebut adalah, Yunus Saefulhak dengan jabatan baru Direktur Pembinaan Pengusahaan Mineral Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Minerba).

Dia sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Ketenagalistrikan‎, Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi.

Setelah mengemban jabatan baru tersebut, J‎onan pun berpesan kepada Yunus, untuk bersiap menyelesaikan status Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) sementara PT Freeport Indonesia, yang akan habis waktunya pada akhir November 2018.

"Ini Pak Yunus harus menyelesaikan segera mungkin dalam satu dua minggu ini IUPK-nya Freeport ya pak," kata Jonan di Kementerian ESDM, Jakarta, Kamis (21/11/2018).

Jonan pun meminta, untuk tidak banyak berdiskusi tetapi banyak berbuat ‎agar apa yang direncanakan cepat terselesaikan.

"Jadi, jangan banyak diskusi, berbuat dulu baru diskusi, kayak menikah itu berbuat dulu baru diskusi. Kalau diskusi dulu itu enggak jadi jadi," tutur dia.

Jonan pun menegaskan, dirinya tidak suka mengerjakan ‎sesuatu setengah-setengah, dia pun meminta Yunus untuk membina inspektur tambang.

"Kalau kita punya, kita harus bagus kalau enggak enggak usah. Kalau tanggung tanggung kasian, sia- sia jadi tolong dibina inspektur tambang," tandasnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Puncak Pendapatan Freeport Terjadi 2021 dengan Nilai Rp 133 T

PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atau Inalum memproyeksikan puncak pendapatan finansial PT Freeport Indonesia akan terjadi pada 2021 dengan nilai USD 9,121 miliar atau setara Rp 133,2 triliun.

Sementara itu, proyeksi EBITDA atau keuntungan sebelum pajak dan potongan lainnya pada 2021 memiliki nilai USD 2,65 miliar, kata Head of Corporate Communication and Government Relations Inalum Rendy Witoelar seperti dikutip dari Antaram Senin (19/11/2018).

Pendapatan finansial Freeport Indonesia akan tetap stabil hingga 2034, yakni rata-rata tujuh miliar dolar AS per tahun.

Namun, setelah 2034, pendapatan Freeport diproyeksikan menurun hingga akhir konsesi pada 2041 sebesar 855 juta dolar AS.

Sebelumnya, perusahaan induk BUMN pertambangan Inalum menyatakan sudah mendapatkan dana pembelian 51 persen saham milik asing di Freeport Indonesia sebesar empat miliar dolar AS atau setara Rp 58,4 triliun (kurs Rp 14.600) dari hasil penerbitan obligasi global.

"Dana obligasi global sudah diperoleh. Dengan begitu kami sudah siap melakukan transaksi dengan Freeport," kata Rendy.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini