Sukses

Mendag: Impor Beras untuk Kendalikan Inflasi

Keputusan izin impor ini melainkan untuk menekan dan mengendalikan harga beras di pasaran.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menegaskaskan bahwa keputusan izin impor beras yang dikeluarkan untuk Perum Bulog bukan sebagai kekhawatiran pemerintah terhadap situasi politik. Mengingat, pada 2019 mendatang Indonesia akan melaksanakan pemilihan presiden (pilpres).

"(Ada kekhawatiran jelang pemilu?) Loh kita bukan hanya semata mata bicara pemilu," kata Enggartiasto saat ditemui di Kementerian Bidang Perekonomian, Jakarta, Senin (27/8/2018).

Enggartiasto menyebut, keputusan izin impor ini melainkan untuk menekan dan mengendalikan harga beras di pasaran. Dengan begitu, diharapkan inflasi yang ditargetkan pemerintah pada akhir tahun dapat tercapai.

"Kita bicara Inflasi kita bicara harga yang naik kan tidak mungkin kita biarkan. Bulan apapun tidak akan mungkin kita biarkan, karena kita akan tetap menjaga inflasi 3,5 persen," imbuhnya.

Sebelumnya, Pemerintah Jokowi-JK kembali mengeluarkan izin impor beras bagi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebesar 1 juta ton di pertengahan tahun ini.

Izin impor ini merupakan ketiga kalinya setelah sebelumnya pemerintah secara berturut-turut memberikan izin impor beras sebesar 500 ribu sebanyak dua kali kepada Bulog.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kemendag Terbitkan Kembali Izin Impor Beras 1 Juta Ton Tahun Ini

Sebelumnya, Pemerintah kembali mengeluarkan izin impor beras bagi Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) sebesar 1 juta ton pada pertengahan tahun ini. Izin impor ini merupakan ketiga kalinya setelah sebelumnya pemerintah secara berturut-turut mengeluarkan izin impor beras sebesar 500 ribu, sebanyak dua kali kepada Bulog.

"Tahap 3 sudah. Kemarin 1 juta ton. Jadi 2 juta ton secara keseluruhan di tahun ini," ujar Direktur Perdagangan Luar Negeri Oke Nurwan di Jakarta, Senin (20/8/2018).

Beras yang diimpor rencananya berasal dari berbagai negara yang juga mengimpor beras ke Indonesia beberapa waktu lalu. "Impor dari berbagai negara. Tergantung, Myanmar, India, Pakistan, Vietnam, Thailand," jelas Oke.

Oke belum dapat menjelaskan berapa total jumlah beras tahap ketiga yang telah masuk ke Indonesia. Hal itu dikatakan merupakan wewenang Bulog sebagai badan yang ditugaskan oleh pemerintah.  "(Jumlahnya) tanya Bulog dong. Kan itu sudah tahapan mereka untuk realisasi. Kalau saya nerbitin izin saja," jelas dia.

Sementara itu, Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengatakan, impor beras tahap ketiga ini sudah dibicarakan dengan beberapa lembaga terkait beberapa waktu lalu. Hal ini kembali dilakukan dengan melihat stok beras Bulog.

"Mentan hadir, Dirut bulog hadir. Saya hadir dari memutuskan melihat perkembangan dari stok yang ada maka kita harus impor gitu keputusannya dan sudah disetujui. Semua keputusan ketok palu dan ada notulennya. Impor itu dibutuhkan atas dasar rakor karena melihat stok," jelasnya. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.