Sukses

39 BUMN Telah Salurkan Rp 7,7 Miliar Buat Korban Gempa Lombok

Di Lombok, BUMN telah bersinergi mendirikan 37 posko bantuan untuk mendukung penanganan gempa.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengapresiasi peran aktif BUMN yang telah membantu korban bencana gempa Lombok.

Dia mengaku bangga melihat besarnya inisiatif para BUMN yang terlibat menyalurkan bantuan hingga mendirikan posko di sejumlah daerah terdampak gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat.

"Kami berharap bantuan BUMN ini bisa meringankan beban saudara-saudara kita yang menjadi korban gempa bumi di Lombok, sekaligus dapat mendukung upaya-upaya penanganan pasca bencana ini," kata Rini ketika mengunjungi salah satu posko pengungsian korban gempa di Desa Kekait, Gunung Sari, Lombok Barat, Senin (13/8/2018).

Dalam kunjungannya tersebut, Rini juga menyempatkan diri bercengkrama dengan para korban yang terdiri dari orang tua, remaja hingga anak-anak, sekaligus memberikan suntikan semangat guna mengurangi rasa trauma para korban.

Di Lombok, BUMN telah bersinergi mendirikan 37 posko bantuan untuk mendukung penanganan gempa. Selain bahan pokok, perusahaan-perusahaan milik negara juga memberikan bantuan kesehatan dan tenaga medis, ambulance, trauma center, layanan keuangan hingga energi.

Posko-posko BUMN yang dibangun berada di wilayah Mataram, Kecamatan Gunung Sari, Senggigi, Pemenang, Sembalun, Bayan, Madayin, Kayangan, Sambelia, Tanjung dan Gangga.

Berdasarkan data Kementerian BUMN, hingga 12 Agustus 2018 tercatat ada 39 BUMN yang telah menyalurkan bantuannya bagi para korban dengan nilai total mencapai Rp 7,7 miliar.

39 BUMN tersebut yakni Bank Mandiri, Pertamina, Bulog, Wijaya Karya, ITDC, Bank BRI, Kimia Farma, Bank BNI, PLN, Jasa Raharja, Telkom, Jasindo, Askrindo, Jamkrindo, Adhi Karya, Pegadaian, Jasa Marga, Pelindo III, Perumnas, KAI, Garuda Indonesia, Hutama Karya, Sucofindo, Pelni, PT Pos, Indah Karya, PT Boma Bisma Indra, Angkasa Pura I, Dahana, Pelindo I, Balai Pustaka, Perum Jasa Tirta, Semen Gresik, Indra Karya, PTPN Holding, PT INKA, Krakatau Steel, Pupuk Indonesia, Brantas Abipraya, dan Taspen.

* Update Terkini Asian Games 2018 Mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kerugian Gempa Lombok Mencapai Rp 5 Triliun

Jumlah korban akibat gempa 7 skala Richter (SR) dan gempa susulannya di wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) terus bergerak naik.

Dampak gempa bumi 7 SR yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali, ini juga menyisakan kerugian materil yang cukup besar.

Kedeputian Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB terus melakukan perhitungan kerusakan dan kerugian akibat gempa Lombok baik gempa 6,4 SR yang terjadi pada 29 Juli 2018, maupun gempa 7 SR pada 5 Agustus 2018. Hasil sementara hitung cepat kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB mencapai lebih dari Rp 5,04 triliun.

Angka ini sementara, hanya berdasarkan basis data pada 9 Agustus 2018. Dipastikan dampak ekonomi lebih dari Rp 5,04 triliun nantinya. Kerusakan dan kerugian tersebut berasal dari sektor permukiman Rp 3,82 triliun, infrastruktur Rp 7,5 miliar, ekonomi produktif Rp 432,7 miliar, sosial budaya Rp 716,5 miliar, dan lintas sector Rp 61,9 miliar.

Kerusakan dan kerugian terbanyak adalah sektor permukiman yang kenyataan puluhan ribu rumah penduduk rusak berat, bahkan banyak yang rata dengan tanah. Secara wilayah, kerusakan dan kerugian akibat gempa di NTB paling banyak adalah di Kabupaten Lombok Utara yang mencapai lebih dari Rp 2,7 triliun. Sedangkan di Kabupaten Lombok Barat mencapai lebih dari Rp 1,5 triliun, Lombok Timur Rp 417,3 miliar, Lombok Tengah Rp 174,4 miliar, dan Kota Mataram Rp 242,1 miliar.

"Dampak kerusakan dan kerugian ekonomi di Bali masih dilakukan perhitungan," tulis Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulisnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.