Harga Ayam di Pasar Tradisional Terpantau Belum Turun

Peternak di Depok Ungkap Penyebab Tingginya Harga Telur Ayam — Telur ayam terlihat di sebuah peternakan di kawasan Depok, Jawa Barat, Senin (23/7). Tingginya harga telur ayam di pasaran karena tingginya permintaan saat lebaran lalu yang berimbas belum stabilnya produksi telur. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Liputan6.com, Jakarta - Harga ayam masih terbilang tinggi hingga pekan terakhir pada bulan Juli ini. Harga ayam per kilogram (kg) masih jauh di atas harga pasaran atau normal, yakni Rp 36.975 per kg.

Pedagang ayam di Pasar Mencos Setiabudi, Jakarta Selatan, Murni (38), membanderol ayam yang ia jual di kisaran Rp 45 ribu - Rp 48 ribu per kg. Ia mengatakan, harga ayam cenderung fluktuatif.

"Naik turun, turun cuma dua hari, sehabis itu naik lagi. Baru tiga harian lalu, sekarang harga ayam jadi Rp 48 ribu," tuturnya kepada Liputan6.com, Senin (30/7/2018).

Tak hanya itu, Murni juga menjual ayam besar (ayam peren), yakni ayam dengan ukuran berkisar dengan berat 4kg - 5kg . Untuk ayam peren tersebut, kata Murni, ia mematok harga sebesar Rp 130 ribu sampai Rp 150 ribu per kg.

"Ayam peren Rp 130 ribu hingga Rp 150 ribu per kg. Tapi ini yang biasa untuk dibuat satai atau mi ayam. Kalau yang dibeli ibu-ibu biasanya ayam potong biasa, bukan yang ini," ujarnya.

Masih di Pasar Mencos, pedagang lain, Dimas (28), turut menjual harga ayam di atas harga normal. Meski begitu, ia cukup senang karena harga ayam tersebut sudah terbilang agak turun dibanding Lebaran lalu.

"Kalau saya jualnya Rp 35 ribu sampai Rp 40 ribu per kg. Meski masih mahal, tapi ini lumayan udah agak turun. Dibanding Lebaran, mah, jauh," kata dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Harga telur ayam di wilayah Bojonegoro dan Ngawi, Jawa Timur, semakin merangkak naik. Alhasil, banyak warga yang memburu telur pecah dengan harga lebih murah.

2 dari 2 halaman

Harga Telur Juga Belum Turun

Tak hanya daging ayam, harga telur juga naik. Yuli (27) kini menjual telur Rp 25 ribu per kg. Meski kini sudah turun, Yuli menekankan harga telur tersebut masih tinggi.

"Memang sempat Rp 30 ribu kan pas Lebaran, sekarang sudah turun. Tapi ini juga sebenarnya masih terbilang tinggi. Normalnya kan Rp 22 ribu per kg," kata Yuli.

Yuli juga berujar harga telur puyuh juga naik, yakni Rp 32 ribu per kg. "Telur puyuh naik juga, biasanya Rp 28 ribu sekarang Rp 32 ribu per kg," ucapnya.

Agen lain, Nur (30), juga mematok harga telur dan telur puyuh tinggi hari ini. Untuk telur puyuh ia membanderol lebih tinggi dari Yuli, yakni Rp 34 ribu per kg. Sedangkan telur biasa ia mematok di atas Rp 1.000 dari Yuli yaitu Rp 26 ribu per kg.

Sementara itu, harga daging sapi tercatat kompak normal di Pasar Mencos. Santa (55) dan juga Engkus (55) sama-sama menjual daging sapi seharga Rp 120 ribu per kg, yaitu sesuai harga eceran untuk daging sapi.

"Normal sekarang masih Rp 120 ribu per kg, Lebaran kan sempat Rp 140 ribu per kg. Tapi nanti siap-siap, seminggu sebelum Iduladha biasanya naik lagi," tutur Santa.

Menurut Santa, kenaikan harga daging sapi menjelang Iduladha berkisar Rp 2 ribu - Rp 5 ribu per kg. "Naiknya kira-kira Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribulah per kg-nya," kata dia.