Sukses

Studi: Orang yang Sering Telat Lebih Sukses dan Panjang Umur

Tahukah Anda, sejumlah peneliti ilmiah menemukan bahwa orang yang sering telat ternyata bisa lebih sukses dan panjang umur.

Liputan6.com, Jakarta - Anda pasti pernah atau punya teman yang sering telat, baik itu ke tempat kerja atau acara lainnya. Tapi tahukah Anda, sejumlah peneliti ilmiah menemukan bahwa orang yang sering telat ternyata bisa lebih sukses dan panjang umur.

Sebuah badan peneliti budaya kerja menemukan bahwa sikap-sikap yang membuat orang sering telat sama dengan perilaku yang cenderung membantu orang untuk hidup lebih panjang. Bahkan bisa membuatnya lebih produktif dan dengan mudah meraih kesuksesan.

Melansir laman time.com, Jumat (8/6/2018), sejumlah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa banyak orang telat yang ternyata optimis dan tidak realistis. Mereka sangat yakin bahwa mereka bisa melakukan banyak pekerjaan meski tanpa tergesa-gesa.

Optimisme juga dapat berdampak pada produktivitas dan kesuksesan. Sebuah studi di antara para sales menunjukkan rasa optimis dapat membuat mereka menjual 88 persen lebih banyak daripada orang pesimis.

Orang yang sering telah juga cenderung adalah sosok yang perfeksionis. Mereka tak bisa meninggalkan rumah dalam keadaan berantakan atau meninggalkan kantor dengan sejumlah pekerjaan tersisa.

Selain itu, menurut spesialis manajemen waktu Linda Sapadin, orang yang sering telat juga dapat disebut sebagai spesialis dalam mengatur waktu. Mungkin sangat menjengkelkan memiliki teman yang sering telat, tapi mereka memiliki karakter yang hebat sebagai karyawan dan dapat membuatnya lebih sukses.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Produktif

Dalam salah satu studi, orang yang sering telat bahkan mengaku dapat mandi, berbelanja, mengambil pakaian di tempat laundry, dan dapat menjemput anak di sekolah dalam waktu satu jam saja. Itu merupakan penentuan jadwal yang sangat optimis. Bagi orang yang sering telat, itu semua sangat mungkin dilakukan.

Menurut para peneliti di Harvard Medical School, pola pikir optimis dapat memicu kesehatan yang lebih sehat dan menekan tingkat kematian dini.

Bukan rahasia lagi, bahwa stres berdampak sangat buruk bagi kesehatan secara keseluruhan. Tipikal orang yang sering datang telat ternyata cenderung jarang merasa stres, tak terlalu memikirkan deadline pekerjaan dan secara umum lebih tenang.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.