Sukses

Saldo Uang Elektronik Bisa Sampai Rp 2 Juta, Mudik Jadi Lebih Nyaman

Selain soal uang elektronik, Kementerian PUPR juga sudah mengantisipasi kemacetan di rest area pada saat mudik nanti.

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memaksimalkan sistem pembayaran nontunai di jalan tol dengan menaikan saldo maksimal uang elektronik (e-toll) hingga Rp 2 juta. Kenaikan saldo maksimal uang elektronik ini untuk mempermudah pengoperasian tol saat mudik Lebaran 2018.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiadi Moerwanto menyampaikan, pengguna jalan tol kini hampir 100 persen sudah pakai e-toll card. Oleh karenanya, ia mau mempermudah pengguna tol dengan menaikan kapasitas maksimal saldo kartu menjadi Rp 2 juta.

"Problemnya, kuota untuk masing- masing outlet itu perlu ditambahkan. Kalau Rp 2 juta itu diterapkan, yang bisa dilayani (oleh outlet) jadi sedikit. Ini akan kita diskusikan dengan BI untuk meningkatkan kuota outlet," terangnya di Kementerian PUPR, Jakarta, Jumat (18/5/2018).

Selain e-toll card, Arie melanjutkan, Kementerian PUPR juga sudah mengantisipasi kemacetan di rest area pada saat mudik nanti. Dia mengatakan, jalur di rest area akan dibuat khusus, yakni mana yang akan untuk pengisian BBM dan mana yang memang mau istirahat di sana.

Dia pun menjelaskan, mobile toilet turut akan disediakan pada saat arus datang-balik mudik Lebaran. Secara jumlah, disebutkannya bahwa mobile toilet bagi wanita akan dua kali lebih banyak dari pria.

"Kalau melihat tahun lalu, pemakai wanita lebih banyak, jadi mereka harus antri panjang sekali," ujar dia.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ajak Pertamina

Arie menuturkan, Kementerian PUPR juga sudah mengajak Pertamina untuk memastikan kontinuitas pasokan bahan bakar saat mudik nanti. Namun ia mencermati, bahan bakar yang paling sering dipakai ialah premium. Oleh karenanya, dia meminta Pertamina untuk membuat versi kemasannya demi mengantisipasi kekurangan.

"Pemudik masih senang menggunakan premium, sementara yang dijual kemasan kebanyakan Pertamax. Kita akan mohon adanya penambahan premium dan Pertamax," pungkas dia.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.