Sukses

Menhub Imbau Warga Tak Mudik Pakai Motor

Dalam mudik tahun ini, Kemenhub telah meluncurkan program mudik motor gratis.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak menggunakan kendaraan roda dua dalam mudik jelang lebaran nanti. Mengingat angka kecelakaan paling besar terjadi pada sepeda motor yang mencapai 70 persen.

"Motor itu pertumbuhannya tahun lalu 33 persen, pertumbuhan yang luar biasa mengalahkan jumlah angkutan yang lain dan 70 peesen kecelakaan itu karena motor. Oleh karenanya saya menganjurkan jangan naik motor, naiklah bus, naiklah kereta api, naiklah kapal," kata Budi Karya Selasa (8/5/2018).

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) sudah menyediakan moda transportasi laut meskipun tidak sepopuler mode transportasi lainnya. Namun hal tersebut dinilai akan efektif mengurangi volume kendaraan roda dua di jalan.

"Laut memang belum populer namun kita akan menyediakan yang namanya angkutan mudik gratis berikut motor Jakarta-Semarang," imbuhnya.

Untuk diketahui, dalam mudik tahun ini, Kemenhub telah meluncurkan program mudik motor gratis. Kemenhub menyiapkan keberangkatan melalui dua moda transportasi darat dan laut.

Di mana untuk kuota mudik gratis 2018 sepeda motor mencapai 39.446, sedangkan kuota untuk orang 87.250. Jumlah ini meningkat dibanding tahun lalu di mana peserta mudik gratis 2017 sepeda motor hanya 19.148, dan orang mencapai 46.885.

Jumlah tersebut, nantinya akan terbagi melalui bus dan truk, kapal ro-ro, kereta api, dan kapal untuk setiap orang serta kendaraan bermotor.

Reporter: Dwi Aditya Putra

Sumber: Merdeka.com

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Rawan Macet

Sebelumnya, Budi Karya mengimbau masyarakat mewaspadai titik rawan di sepanjang jalur mudik, baik itu tol maupun bukan tol. "Yang pasti kalau untuk tol, titik rawannya di Cipali," kata dia. 

Ia mengatakan selain jalur Cipali, titik lain yang harus diwaspadai karena rawan kecelakaan saat mudik, di antaranya Merak dan arah Garut, Jawa Barat.

Mengenai antisipasi titik rawan sendiri, pihaknya sudah melakukan upaya pemantauan jalur mudiksecara langsung melalui kegiatan touring Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu.

"Secara umum semua sudah baik, hanya memang masyarakat tetap harus waspada. Termasuk keselamatan kendaraan, yang paling rawan bus dan truk sehingga harus `ramp check`. Kalau tidak dilakukan pemeriksaan, maka akan dihentikan operasionalnya," kata Budi Karya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.