Sukses

Segera Dibongkar, Gerbang Tol Cikarut Terakhir Kali Layani Pemudik 2018

Jasa Marga akan membongkar Gerbang Tol Cikarang Utama (Cikarut) untuk mengurai kemacetan di Tol Jakarta-Cikampek.

Liputan6.com, Jakarta - PT Jasa Marga (Persero) Tbk bakal membongkar Gerbang Tol Cikarang Utama (GT Cikarut). Upaya ini dilakukan untuk mengurangi kemacetan yang terjadi di ruas Tol Jakarta-Cikampek.

Direktur Operasi II Jasa Marga Subakti Syukur mengatakan, rencana pembongkaran ini sudah diusulkan Jasa Marga kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan tinggal menunggu persetujuan.

"Memang seharusnya GT Cikarut ini tidak ada, karena di sini menjadi titik kumpul antara pengendara lokal, yang mau lewat jalur selatan dan utara Jawa. Jadi kita harapkan ini menjadi mudik terakhir melihat GT Cikarut," kata Subakti di Gerbang Tol Cikarut, Rabu (11/4/2018).

Dengan dibongkarnya GT Cikarut, maka transaksi akan dipecah dengan menambah beberapa gardu di gerbang tol pintu keluar masing-masing. Dengan demikian, jalan Tol Jakarta-Cikampek akan lebih lancar.

Saat ini Gerbang Tol Cikarut melayani kendaraan lebih dari 62 ribu kendaraan setiap harinya. Jumlah ini melonjak di hari-hari libur seperti saat mudik Lebaran.

Jasa Marga memperkirakan puncak arus mudik Lebaran tahun ini akan terjadi pada H-3 Lebaran. Sedangkan puncak arus baliknya diperkirakan terjadi pada H+3 Lebaran.

Adapun saat puncak arus mudik tersebut kendaraan yang melintas diperkirakan mencapai 116 ribu kendaraan. Sedangkan saat puncak arus balik akan melintas 109 ribu kendaraan setiap harinya.

"Jadi memang Tol Cikarut ini titik krusial, makanya kita bisa operasikan 16-20 gardu kalau memang trafiknya sedang padat " tegas Subakti.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Tol Solo-Ngawi Bakal Beroperasi pada Mudik Lebaran 2018

PT Jasa Marga (Persero) Tbk menargetkan seluruh ruas Tol Solo-Ngawi siap beroperasi saat mudik Lebaran 2018. Tol sepanjang 90,4 kilometer (km) tersebut akan dikelola oleh anak usaha PT Jasa Marga Tbk, yaitu PT Jasamarga Solo Ngawi.

‎Direktur Utama Jasa Marga, Desi Arryani, mengatakan per 31 Maret 2018,  kemajuan pembebasan lahan telah mencapai 96,79 persen. Sedangkan kemajuan konstruksi mencapai 87,42 persen.

"Progres Solo-Ngawi itu 87,4 persen, sebagian akan dioperasikan pada Mei dan akan dituntaskan sebelum mudik," ujar dia di Hotel Bidakara, Jakarta, pada 10 April 2018. 

Selain ruas tol tersebut, sejumlah proyek tol yang menjadi bagian dari tol Trans Jawa juga ditargetkan rampung pada 2018. Untuk Batang-Semarang, hingga saat ini kemajuannya sebesar 74 persen dan ditargetkan rampung pada kuartal IV 2018.

"Yang akan selesai di 2018, Batang-Semarang per Maret ini 74 persen, jadi sudah sangat tinggi dan kami akan selesaikan di kuartal IV 2018. Semarang-Solo khusus Salatiga-Kertosuro itu progresnya 61 persen. Kami juga selesaikan di akhir tahun ini," tutur dia.

Terakhir, proyek Ngawi-Kertosono juga akan diselesai pada semester II 2018. Saat ini proyek di ruas tersebut yang menjadi jatah Jasa Marga telah diresmikan pada akhir bulan lalu. Saat ini menunggu penyelesaian dari ruas tol Ngawi-Kertosono yang menjadi bagian dari pemerintah melalui APBN.

"Ngawi-Kertosono yang menjadi bagian APBN akan diselesaikan pada semester II tahun ini. Untuk yang dihandle Jasa Marga sebagai BUJT baru saja diresmikan 29 Maret lalu. ‎Jadi 2018 ini Trans Jawa yang selesai," ujar dia.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.