Sukses

Investor Tiongkok Incar Kawasan Danau Toba

Indonesia menjadi sasaran investasi, karena pemerintah telah memperbaiki kemudahan investasi.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan, investor asal Tiongkok tertarik menanamkan modal di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara. Dalam beberapa tahun terakhir, investor Tiongkok memang sangat gencar menanamkan modalnya di Indonesia.

Luhut bercerita, sebelumnya telah ada perusahaan atau investor asal Tiongkok yang menanamkan modalnya di Morowali, Sulawesi Tengah. Investor tersebut membangun pabrik pengolahan mineral dengan nilai investasi mencapai US$ 7 miliar.

Saat ini, ada investor Tiongkok lain yang ingin menanamkan dananya di Indonesia. Investor tersebut ingin menanamkan dananya untuk mengembangkan sektor perikanan di Danau Toba. 

"Kami punya showcase. Investor Tiongkok di Morowali itu menanamkan dana hampir US$ 7 miliar. Sekarang sudah mulai produksi," Luhut, di Rapat Koordinasi Nasional Satuan Tugas Pemberantasan Penangkapan Ikan Ilegal, di Hotel Sahid, Jakarta, Selasa (11/7/2017).

Luhut melanjutkan, keberhasilan investor Tiongkok di Morowali tersebut membuat yang lainnya ingin juga. Saat ini ada investor asal Negeri Tirai Bambu ingin berinvestasi di kawasan Danau Toba untuk mengembangkan sektor perikanan. Selain itu, juga ada yang ingin membangun jalur kereta yang terbentang dari Medan sampai Danau Toba, dengan nilai investasi sebesar US$ 10 miliar.

"Dia mau bangun railroad dari Medan sampai Danau Toba, dia mau bangun infrastruktur. Saya pikir dia mau investasi kecil, dia bilang kami siap sampai US$ 10 miliar," ‎papar Luhut.

Luhut menegaskan, meski Indonesia membutuhkan penanaman modal baru, investor Tiongkok tersebut harus mengikuti kebijakan yang telah ditetapkan pemerintah. "Tapi saya bilang kamu harus mengikuti rule of enggagement Indonesia, tidak bisa kamu yang atur," ucap dia. 

Menurut Luhut, Indonesia menjadi sasaran investasi, karena pemerintah telah melakukan perbaikan ‎dalam kemudahan investasi. Dengan menyederhanakan peraturan, menerapkan transparansi dan cepat mengambil keputusan.

"Anda sekali-sekali bisa hadir melihat bagaimana kita membuat keputusan yang cepat, transparan, dan sesuai dengan aturan. Semua hal-hal yang tidak perlu kita potong," tutup Luhut.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.