Sukses

PLN Perkuat Pasokan Listrik Jawa-Bali dengan Sutet 500 kV

SUTET 500 kV Suralaya-Balajara akan perkuat tulang punggung jaringan sistem Jawa-Bali.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) mengoperasikan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 500 kilo Volt (kV) Suralaya - Balaraja. Beroperasinya saluran transmisi ini akan memperkuat pasokan listrik Jawa-Bali.

Direktur Regional Jawa Bagian Barat, Murtaqi Syamsuddin ‎menuturkan, SUTET 500 kV menambah dua saluran listrik (sirkit) dari tiga sirkit yang telah beroperasi.

Secara keseluruhan lima sirkit saluran transmisi tersebut berfungsi menyalurkan daya dari pusat-pusat pembangkit listrik di Suralaya menuju pusat beban di Jakarta dan kawasan industri Banten.

"Tambahan dua sirkit transmisi ini sangat penting bagi kelistrikan Jawa-Bali‎," kata Murtaqi saat meresmikan pengoperasian dua sirkit tambahan SUTET dari Suralaya ke Balaraja, di Gardu Induk Tegangan Ekstra Tinggi (GITET)‎ Balaraja, Banten, Kamis (10/11/2016).

Murtaqi mengungkapkan, beroperasinya SUTET ini akan memperkuat tulang punggung jaringan sistem Jawa-Bali karena akan memperbaiki keandalan penyaluran listrik dari pusat pembangkit Suralaya yang saat ini berkapasitas total 4 ribu Mega Watt (MW).

Dua sisrkit transmisi ini juga akan meningkatkan kapasitas penyaluran dari pembangkit-pembangkit besar di kawasan Suralaya ke kawasan Jakarta hingga mencapai 5.500 MW.

Murtaqi menjelaskan,  SUTET Suralaya-Balaraja tambahan ini juga berfungsi sebagai saluran untuk evakuasi daya dari Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 600 MW. Sutet itu dikembangkan oleh PT Listrik Banten Energi. Pembangkit ini akan beroperasi pada awal 2017, dan  menjadi bagian program 35 ribu MW yang pertama beroperasi.

Dua sirkit saluran yang baru saja dioperasikan, melalui rute sepanjang 68 KM disambung  dengan tower penyangga jaringan sebanyak 172 unit. Total biaya yang dikeluarkan PLN untuk membangun ruas transmisi ini sebesar Rp 514 miliar. Biaya tersebut itu dari anggaran internal PLN.

"Pembangunan saluran transmisi ini sepenuhnya dilaksanakan oleh kontraktor-kontraktor nasional," ungkap Murtaqi.

Pembangunan saluran transmisi ini sudah dirintis sejak 2008 dan baru bisa diselesaikan. Pembebasan lahan, pembebasan jalur  serta persoalan teknis dan sosial dalam masa konstruksi, telah membuat pembangunan SUTET ini memerlukan waktu yang cukup lama.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini