Sukses

Pertamina Gandeng BUMN Rusia Garap Proyek Kilang Tuban

Kilang tersebut nantinya akan mengolah 300 ribu barel minyak mentah, dan 80 persen atau setara 240 ribu barel akan menghasilkan BBM.

Liputan6.com, Jakarta PT Pertamina (Persero) menjalin kerjasama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rusia Rosneft, dengan membuat perusahaan gabungan (joint venture) ‎untuk mengerjakan Grass Root Refinery (GRR) di Tuban, Jawa Timur.

Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto mengatakan, ‎kedua perusahaan telah melakukan penandatanganan sejumlah dokumen pengembangan kerjasama.

Kerjasama terkait pengerjaan Kilang Tuban, dan fasilitas petrokimia dan pasokan hidrokarbon sebagai bahan baku yang akan diolah menjadi berbagi produk, seperti Bahan Bakar Minyak (BBM).

"Kesepakatan yang dicapai antara perusahaan mencakup bidang utama dari kegiatan bisnis mereka, kilang, petrokimia dan Perdagangan‎," kata Dwi, di Jakarta, Rabu (5/10/2016).

‎Dalam dokumen yang telah disepakati, menetapkan alokasi saham ekuitas dalam joint venture ini, masing-masing sebesar 45 persen untuk Rosneft  dan Pertamina memiliki 55 persen.

Setelah penandatanganan kerjasama, selanjutnya akan digelar studi kelayakan dasar (Basic Feasibility Study/BFS), Keputusan akhir investasi  (Final Investments Decision/FID).

Kemudian berlanjut dengan desain teknik dasar (Basic Enginering Desigen/BED) dan Front End Enginering Desigen (FEED)‎, setelah itu baru berlangsung pembangunan.

Kilang tersebut nantinya akan mengolah 300 ribu barel minyak mentah, dan 80 persen atau setara 240 ribu barel akan menghasilkan BBM. Dengan begitu ketahanan energi Indonesia akan semakin kuat.

Selain mengerjakan pembangunan kilang bersama, Joint Venture Pertamina dan Rosneft juga terkait pemasaran hasil produksi kilang.

‎‎"Proyek ini merupakan bagian penting dari kerjasama yang saling menguntungkan Rosneft dan Pertamina, yang merupakan instrumen untuk menyediakan pasokan energi untuk Indonesia dan daerah," tutup Dwi.(Pew/Nrm)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.