Sukses

Sandiaga Uno Usulkan RI Punya Pulau Khusus Layanan Keuangan

Indonesia harus mempunyai kawasan yang menjadi pusat bisnis dan pusat keuangan agar masyarakat tidak perlu menyimpan dananya di luar negeri.

Liputan6.com, Jakarta - Kandidat Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno‎ mengusulkan agar Indonesia mempunyai sebuah pulau yang berfungsi sebagai pusat bisnis dan layanan keuangan. Pulau ini berbeda dengan pulau surga pajak (tax haven) yang selama ini ramai dibicarakan.

Sandi mengungkapkan, Indonesia harus mempunyai kawasan yang menjadi pusat bisnis dan pusat keuangan agar masyarakat tidak perlu menyimpan dananya di luar negeri. Namun sebelum dibentuknya pulau tersebut, pemerintah harus terlebih dulu menciptakan iklim investasi yang kondusif.

"Menurut saya ini adalah keniscayaan bahwa ke depan Indonesia harus menghadirkan iklim investasi yang lebih kondusif. Malah kalau bisa kita punya satu pulau yang didedikasikan financial center," ujar dia di Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa (27/9/2016).

Menurut Sandiaga, dalam financial center ini nanti berisi berbagai macam perusahaan yang menawarkan jasa atau layanan investasi yang bi‎sa dimanfaatkan oleh masyarakat.

"Bukan (tax haven) tapi financial center itu untuk menampung kegiatan berinvestasi di Indonesia yang diberikan insetif dari segi kemudahan perizinan maupun hal-hal yang berkaitan dengan keluhan investor bahwa ‎berinvestasi di Indonesia itu ribet. Itu intinya. Kalau itu bisa diselesaikan uang itu akan balik," tandas dia.

Sebelumnya, pemerintah mengeluarkan wacana untuk membuat wilayah surga pajak (tax haven area) untuk pengusaha Indonesia yang memiliki perusahaan di luar negeri. Dengan begitu, mereka tetap menyimpan uang di Indonesia.

Di wilayah yang ditetapkan sebagai tax haven tersebut pemungutan pajak akan lebih rendah dari wilayah lain. Ide tax haven ‎muncul untuk menjaga pengusaha yang memiliki perusahaan di luar negeri tetap menyimpan uang di dalam negeri. (Amd/Gdn)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.