Sukses

Pencurian Listrik Terjadi di Rumah hingga Tempat Ibadah

Pencurian listrik dilakukan oleh berbagai golongan pelanggan, bahkan ‎pencurian listrik juga dilakukan untuk tempat ibadah.

Liputan6.com, Jakarta - Pencurian listrik dilakukan berbagai golongan pelanggan, bahkan ‎pencurian listrik juga dilakukan pada tempat ibadah. Hal tersebut menjadi temuan PT PLN Distribusi Jakarta Raya (Disjaya) saat melakukan proses penertiban.

Manajer Komunikasi, Hukum, dan Administrasi PLN Disjaya Aries Dwiyanto mengatakan, meskipun terus melakukan penertiban, PLN masih tetap menemukan pencurian listrik. Pencurian listrik ini dilakukan dari golongan pelanggan rumah tangga, industri dan bisnis. Bahkan ada juga tempat ibadah yang melakukan pencurian listrik. 

Biasanya, pencurian listrik pada tempat ibadah tersebut dilakukan untuk mengoperasikan perangkat elektronik. ‎"Pencurian listrik masih banyak kami temukan. Di lapak-lapak, di tempat ibadah ada juga yang mencuri," kata Aris, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Senin (11/7/2016).

Aries melanjutkan, meski tempat ibadah, PLN pun tidak pandang bulu menertibkan pencurian listrik tersebut. PLN langsung melakukan tindakan jika ditemukan ada tempat ibadah yang mencuri ‎listrik. Tindakan yang dilakukan adalah penormalan daya resmi yang terdaftar  pada data PLN.

"Kami ada beberapa temuan-temuan. Jadi kami periksa menggunakan alat ukur. Jika terbukti maka akan kami tertibkan dengan mengembalikan ke normal," terang dia.

Aries menyayangkan aksi pencurian listrik yang dilakukan pada tempat ibadah. Pasalnya, hal tersebut bisa membuat ibadah jamaah menjadi tidak sempurna, karena dapat dipastikan, jamaah tidak mengetahui listrik tempat ibadahnya berasal dari cara ilegal.

"Masyarakat yang ibadah kan terkotori. Di situ jamaah kan tidak tahu ada lampu, kipas angin atau AC yang listriknya dari hasil mencuri," tutur Aris.

PLN pun terus melakukan pemburuan pencurian listrik dengan menggerakkan tim Penertiban Pemakaian Tenaga Listrik (P2TL) dengan memeriksa meteran listrik pelanggan yang dicurigai melakukan pencurian. "Kami lakukan pemeriksaan alat pembatas atau meteran dan tetap melakukan P2TL,"‎ tutup Aris. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.