Sukses

Harga BBM RI Disebut Mahal, Pertamina Angkat Bicara

Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam menentukan harga BBM.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) angkat bicara atas kritikan yang menyatakan bahwa harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia jauh lebih mahal jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga. 

Direktur Pemasaran Pertamina Ahmad Bambang mengungkapkan, harga BBM yang didistribusikan oleh Pertamina kerap dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. Langkah pembandingan tersebut sebenarnya tidak tepat. Alasannya, jenis BBM yang dibandingkan tidak sama.

Menurut Pertamina, jika dihitung secara benar, pada penyataannya harga BBM di Indonesia masih jauh lebih lebih murah jika dibandingkan dengan beberapa negara tetangga.

"Di Indonesia tidak mahal-mahal banget. hanya sering kali orang melihat dari harga avtur di Indonesia dibanding dengan Singapura. Kalau BBM bandingkan ke Malaysia. KalauPertamax dibanding dengansingapura. kalau perbandingannya begitu jelas kelihatan mahal," kata dia, diJakarta, Selasa (29/3/2016).

Bambang melanjutkan, setiap negara memiliki kebijakan terhadap harga BBM. Ada beberapa  hal yang harus diperhatikan dalam menentukan harga BBM. Di Indonesia kondisi geografis juga masuk dalam konponen penentuan harga BBM. 

Harga avtur di Singapura jauh lebih murah jika dibandingkan dengan Indonesia karena kondisi geografis Singapura jauh berbeda dengan Indonesia. Di Singapura tidak ada biaya distribusi dan subsidi silang untuk harga avtur di bandara yang letaknya lebih jauh. Sedangkan di Indonesia dimasukkan. 

"Ada beberapa komponen pembentuk harga BBM seperti kebijakan negara dan juga proses distribusi. Singapura tidak ada biaya distribusi, pasti juga murah karena negaranya mengincar jasa internasional," terang Bambang.

Sebelumnya, Kementerian Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah mengungkapkan alasan harga BBM di Indonesia lebih mahal ketimbang negara tetangga, Malaysia dan Singapura.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM I Gusti Nyoman Wiratmaja mengatakan, pemerintah tidak melepas harga mengikuti pasar membuat harga BBM Indonesia khususnya Premium lebih mahal. "Jadi tidak bisa dibandingkan dengan Malaysia hari ini, Singapura hari ini, karena mereka mengikuti harga pasar‎," kata Wiratmaja.

Wiratmaja mengakui, saat ini harga Premium Indonesia di bawah harga pasar. Bahkan pada satu hari harga pasar, solar Rp 3.150 dan Premium Rp 4.800 per liter. Sedangkan pemerintah menetapkan harga solar saat ini Rp 5.650‎ per liter dan Rp 7.050 per liter. "Ada 1 titik pernah Rp 3.150 per liter (solar) di 19 Januari 2016," ‎ujar Wiratmaja.

Wiratmaja menambahkan, selain tidak melepas ke harga pasar, pemerintah juga tidak bisa langsung menurunkan harga. Itu lantaran sudah ditetapkan perubahan harga dilakukan setiap tiga bulan. Hal tersebut untuk menjaga kestabilan dunia usaha dan perekonomian.

Perhitungan harga baru dilakukan berdasarkan rata-rata harga pasar dalam tiga bulan setelah penetapan harga terakhir. Jadi meski harga minyak naik, harga BBM belum tentu naik. (Pew/Gdn)

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini