Sukses

Kembangkan Bandara, AP II Buka Kesempatan untuk Investor Asing

Pengembangan bandara dibuka bagi investor asing terutama bisnis kargo dan properti.

Liputan6.com, Tangerang - Manajemen PT Angkasa Pura II (AP II) menyatakan akan membuka pengembangan bandara untuk investor asing. Namun begitu, pengembangan yang dimaksud bukan di sisi terminalnya melainkan pada pendukungnya seperti bisnis kargo dan properti.

"Di antaranya kargo dan properti kami buka," kata Direktur Utama AP II Budi Karya Sumadi, di Tangerang, Rabu (24/2/2016).

Budi mengatakan, AP II akan memprioritaskan Bandara Soekarno-Hatta Tangerang dan Bandara Kualanamu Medan (KNO)

"Ada dua prioritas, Jakarta dan Medan. Kami akan setting sebagai hub yang memang terbuka untuk asing, untuk bisnis kargo kami akan undang pemain asing," tambah dia.

‎Budi menjelaskan, pengembangan Bandara Kualanamu dibutuhkan untuk mengurangi tekanan yang ada di Bandara Soekarno Hatta. Budi bilang, akan menjadikan Kualanamu sebagai alternatif lain dari Soekarno Hatta.

"S‎aya pikir bahwasanya KNO itu harus memberikan support terhadap Jakarta, supaya tekanan Jakarta tidak besar. Apa yang kami lakukan, akan jadikan KNO bandara ke dua. Jadi semua umroh Sumatera kami harapkan tidak ke Jakarta tapi ke sana. Semua kargo Sumatera tidak Jakarta tapi KNO. Sehingga ringan penerbangan itu baik skala ekonomis ke Timur Tengah memadai‎," jelas dia.

Memang, untuk kebutuhan investasi untuk bandara-bandara yang dikelola AP II sangat besar yakni mencapai Rp 60,1 triliun sampai tahun 2021. Budi menuturkan, masuknya investor asing salah satunya untuk mencukupi kebutuhan tersebut.

Akan tetapi, pemenuhan investasi tidak secara eksklusif untuk Soekarno Hatta dan Kualanamu saja. Dia menegaskan, pengembangan akan dilakukan di semua bandara yang dikelola Angkasa Pura II.

"Tentulah fasilitas yang kami dapatkan ini bukan eksklusif untuk Soekarno Hatta saja tapi seluruh bandara, tapi bersama ini kita membangun 4 bandara, kami membangun Jambi, Pangkal Pinang, Pontianak dan Bandung," tutur dia. (Amd/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.