Sukses

Keran Impor Dibuka, Harga Beras Tetap Tinggi

BPS mencatat harga jual beras di Indonesia sudah mengalami kenaikan 12 persen sepanjanng 2015.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memastikan akan mengimpor beras dari Thailand dan Vietnam dalam waktu dekat. Sayangnya, kebijakan ini diyakini tidak akan menurunkan harga beras di November dan Desember 2015.

Direktur Statistik Distribusi dan Jasa Badan Pusat Statistik, Sasmito Hadi Wibowo mengungkapkan, impor beras yang dilakukan pemerintah hanya akan menjaga supaya harga jual beras tidak mengalami lonjakan tajam.

"Paling menjaga harga beras supaya harga beras tidak naik terlalu tajam. Karena ini November-Desember bukan puncak panen," ujar Sasmito saat ditemui usai Konferensi Pers Indeks Harga Konsumen (IHK) di kantor BPS, Jakarta, Senin (2/11/2015).

Sasmito menuturkan, panen padi selalu ada setiap bulan. Hanya saja jumlahnya sangat sedikit. Musim puncak panen, sambungnya, terjadi pada Februari-Maret-April serta periode Agustus-September. Setelah itu, memasuki musim tanam di November-Desember.

"Jadi saat ini masuk musim tanam, harga beras pun relatif tinggi. Susah sekali kalau harga beras di November-Desember bisa turun. Jadi paling dijaga supaya inflasi beras kecil, karena tidak pernah terjadi penurunan harga beras di November-Desember," terang Sasmito.

Menurut Sasmito, harga jual beras di Indonesia sudah mengalami kenaikan 12 persen sepanjang tahun ini. Kini kenaikan harga beras masih di bawah 1 persen.

"Kalau dijaga kenaikannya di bawah 1 persen saja sudah bagus sebetulnya. Karena kalau tidak impor, harga beras bisa lebih tinggi lagi," kata Sasmito.

Data BPS menunjukkan, harga beras jenis premium, medium dan rendah di penggilingan mengalami peningkatan. Harga beras premium di tingkat penggilingan pada Oktober ini naik 0,12 persen dibanding September 2015 dari Rp 9.444,06 per Kilogram (Kg) menjadi Rp 9.455,01 per Kg.

Sementara beras jenis medium di bulan kesepuluh ini dijual seharga Rp 8.960,96 per Kg atau naik 0,24 persen dari Rp 8.939,61 per Kg pada bulan kesembilan lalu.

Sedangkan harga beras berkualitas rendah dibanderol seharga Rp 8.916,92 per Kg atau naik 0,12 persen dari Rp 8.906,13 per Kg di September 2015. "Harga beras medium harus diperhatikan supaya naiknya tidak terlampau tinggi karena konsumennya banyak," harap Kepala BPS, Suryamin.(Fik/Ahm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini