Sukses

Tarif Listrik Oktober Turun, Ini Daftar Pelanggan yang Menikmati

Penurunan tarif listrik PLN disebabkan oleh penurunan harga minyak Indonesia dan juga penurunan angka inflasi.

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menurunkan Tarif Tenaga Listrik (TTL) untuk periode Oktober 2015, penurunan tarif tersebut disebabkan oleh penurunan harga minyak Indonesia dan juga penurunan inflasi.

Seperti yang dikutip dari data resmi PLN, di Jakarta, Kamis (1/10/2015). Tarif tegangan rendah pada bulan lalu atau pada September 2015 tercatat Rp 1.523 per Kilo Watt hour (KWh). Tarif tersebut turun Rp 16 per KWh Pada Oktober 2015 ini menjadi Rp 1.507 per kWh.

Golongan yang masuk ke dalam tarif tegangan rendah adalah:

R2 dengan daya 3500 VA - 5500 VA
R3 dengan daya 6600 VA ke atas
B2 dengan daya 6600 VA sampai 200 kVA
P1 dengan daya 6600 VA sd 200 kVA, dan P3.

Sedangkan untuk tarif tegangan menengah pada September 2015 tercatat Rp 1.200 per KWh dan pada Oktober 2015 turun menjadi Rp 1.187 per kWh.

Golongan untuk pelanggan tarif tegangan menengah tersebut adalah:

B3 dengan daya di atas 200 kVA
I3 dengan daya di atas 200 kVA
P2 dengan di atas 200 kVA.

Untuk tarif tegangan tinggi pada September 2015 tercatat Rp 1.070 per kWh dan turun pada Oktober 2015 menjadi Rp 1.058 per kWh.

Golongan tersebut adalah:

I4 dengan daya 30 MVA ke atas.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ini Alasan PLN Turunkan Tarif Listrik Oktober

Ini Alasan PLN Turunkan Tarif Listrik Oktober

Apa yang melatar belakangi PLN menurunkan tarif tenaga listrik tersebut? Pembentukan tarif listrik berdasarkan tiga komponen yaitu, kurs dolar Amerika Serikat, harga minyak Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) dan inflasi.

Seperti yang dikutip dari data PLN, di Jakarta, Kamis (1/10/2015). Dalam penetapan tarif adjustment Oktober 2015 dua komponen pembentukan ICP dan Inflasi Turun.

Saat penetapan Tarif Adjusment Oktober 2015, 3 faktor penentuan :

1. Kurs naik dari Rp 13.374,79 per dolar AS menjadi Rp 13.781,75 per dolar AS
2. ICP turun dari US$ 51,82 per barel menjadi US$ 42,81 per barel
3. Inflasi turun dari 0,93 persen menjadi 0,39 persen.

(Pew/Gdn)



* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini