Sukses

Meski Melambat, Ekonomi RI Lebih Berkualitas di Mata Asing

Meski melambat, Investor asing tetap optimis karena pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di atas rata-rata dunia.

Liputan6.com, Jakarta - ‎Pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I 2015 terlihat mengalami perlambatan menjadi 4,7 persen, jika dibandingkan dengan pertumbuhan di periode yang sama tahun lalu 5,14 persen.

Banyak kalangan yang menilai perlambatan ekonomi ini perlu diwaspadai oleh pemerintah, mengingat semakin memburuknya ekonomi sehingga dapat memicu krisis

Namun kenyataannya, perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut justru dinilai positif bagi para investor asing. Mereka menilai perlambatan ekonomi Indonesia memang diperlukan demi meningkatkan daya saing Indonesia itu sendiri.

"Beberapa waktu lalu saya bertemu dengan investor di Wall Street, mereka mengatakan it's ok karena dengan begitu defisit neraca transaksi berjalan Indonesia akan mengecil," kata Plt Kepala Eksekutif Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Fauzi Ichsan di Gedung Bank Indonesia, Jumat (8/4/2015).

Dijelaskan Fauzi, para investor asing tetap optimistis dengan Indonesia dikarenakan secara rata-rata‎ pertumbuhan ekonomi Indonesia masih tetap di atas pertumbuhan ekonomi dunia.

Ilustrasi pertumbuhan Ekonomi

Tidak hanya itu, dengan pertumbuhan ekonomi yang masih di atas rata-rata dunia tersebut,  pertumbuhan eknomi Indonesia juga dinilai lebih berkualitas jika dibandingkan sebelumnya.

"Artinya pertumbuhan ekonomi bukan karena harga komoditas, tapi karena pembangunan infrastruktur, penciptaan lapangan kerja, itu yang dinilai mereka," tegasnya.

Dia menilai jika pertumbuhan ekonomi tinggi, secara otomatis akan meningkatkan tingkat konsumsi masyarakat dan memicu peningkatan impor. Dengan begitu justru akan mempengaruhi pelemahan nilai tukar rupiah.

Untuk itu, Fauzi juga menilai langkah pemerintah mempercepat pembangunan infrastruktur dan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap di atas rata-rata dunia patut diapresiasi. (Yas/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini