Sukses

Alasan BI Cetak Uang NKRI Terbatas

"Angka 40 juta hanya sementara, sebenarnya jumlah uang yang dicetak sesuai kebutuhan masyarakat," ujar Direktur Komunikasi BI Tirta Segara.

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) secara resmi telah mengeluarkan uang tahun emisi 2014 atau lebih dikenal dengan uang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada 17 Agustus 2014.

Namun sayangnya, Bank Indonesia hanya mencetak lembaran uang pecahan Rp 100 ribu itu sebanyak 40 juta lembar.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Tirta Segara menjelaskan, Bank Indonesia memiliki alasan tersendiri mengapa pencetakan uang NKRI tersebut masih bersifat terbatas.

"Angka 40 juta itu kan untuk sementara ini saja, sebenarnya jumlah uang yang di cetak BI itu ya sesuai kebutuhan masyarakat," kata Tirta saat bebincang dengan Liputan6.com, Jumat (22/8/2014).

Tirta mengatakan, pencetakan uang sebenarnya dilakukan BI secara rutin sesuai dengan tahun emisi dan sesuai dengan jumlah uang lusuh tak layak edar yang sudah ditarik.

"Nah untuk saat ini kan masih banyak juga pecahan Rp 100 ribu tahun emisi 2004 yang masih fresh, jadi kita cetak segitu," tegasnya.

Dijelaskan olehnya, nantinya jika uang yang tahun emisi 2004 sudah lusuh dan ditarik dari peredaran, BI akan melakukan pencetakan kembali untuk mengganti uang yang layak edar.

"Jadi angka jumlah uang yang dicetak itu ya bergerak terus, seimbang dengan uang lusuh yang dimusnahkan BI, Dua duanya itu aktivitas rutin bank sentral, dimana mana juga seperti itu," terangnya.

Namun sayangnya ketika dipertanyakan mengenai kapan pencetakan uang NKRI akan dilakukan kembali dan pecahan berapa yang akan dicetak, Tirta masih enggan mengungkapkannya.

"Saya belum bisa sampaikan, karena masih dalam pembahasan, nanti kalau sudah deket-deket saja kita infokan," pungkas Tirta. (Yas/Ahm)

 

*Bagi Anda yang ingin mengikuti simulasi tes CPNS dengan sistem CAT online, Anda bisa mengaksesnya di Liputan6.com melalui simulasicat.liputan6.com. Selamat mencoba!

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini