Sukses

Karen Disayangkan Mundur saat Pertamina Banyak Masalah

Sangat tidak tepat orang nomor 1 di Pertamina tersebut mundur saat perusahaan plat merah ini masih memiliki banyak masalah.

Liputan6.com, Jakarta Pengamat Perminyakan Kurtubi menyayangkan keputusan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan untuk mundur terhitung 1 Oktober 2014.

Menurut dia, sangat tidak tepat orang nomor 1 di Pertamina tersebut mundur saat perusahaan plat merah ini masih memiliki banyak masalah.

"Sangat disayangkan, terutama saat Pertamina tengah menghadapi problem yang cukup berat," ujarnya saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Senin (18/8/2014)

Dia menjelaskan, masalah berat yang masih harus dihadapi Pertamina misalnya menyangkut beban subsidi bahan bakar minyak (BBM), di mana APBNP 2014 membatasi kuota BBM hanya 46 juta kilo liter (kl).

"Kalau sampai kuota ini terlampaui maka negara tidak akan membayar kepada pertamina. Ini masalah yang cukup besar dihadapi Pertamina dalam beberapa bulan kedepan. Ada masalah seperti itu tapi dirutnya malah memundurkan diri, ini sangat disayangkan," lanjut dia.

Menurut Kurtubi, paling tidak pemunduran diri Karen bisa menunggu pemerintah baru terbentuk. Hal ini pemerintah baru bisa mempertimbangkan siapa pengganti yang tepat.

"Ini supaya penggantinya nanti ditentukan oleh pemerintahan yang baru, bukan pemerintah yang sekarang," kata dia.

Namun demikian, Kurtubi berharap pengganti dari Karen adalah orang yang lebih tegas dalam mengambil kebijakan sehingga perusahaan bisa berkembang lebih baik.

"Harus punya ketegasan untuk memperbaiki tata kelola dan memberikan kepastian usaha. Pertamina bisa dikelola dengan lebih baik dan lebih menguntungkan bagi negara jika direksinya punya ketegasan, untuk mengusulkan ke pemerintah untuk perbaikan tata kelola migas kita," tandas dia. (Dny/Nrm)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini