Sukses

Kemendag Akui Sengaja Naikkan Harga Telur dan Daging Ayam

Langkah itu diambil guna untuk menyelamatkan para peternak ayam.

Liputan6.com, Palembang- Kementerian Perdagangan mengakui sengaja meningkatkan harga jual telur dan daging ayam. Menurut Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi, langkah itu diambil guna untuk menyelamatkan para peternak ayam dari kehancuran.

"Untuk dua komoditi daging ayam dan telur ayam naik. Kemudian cabai merah keriting dan cabai merah turunnya itu memang direncanakan," katanya kepada Liputan6.com, seusai melakukan sidak di Pasar Tradisional Cinde Palembang, Sumsel, Sabtu (14/6/2014).

Selain meningkatkan harga jual telur dan daging ayam, Lutfi juga akan lebih fokus pada perbaikan fasilitas pasar tradisional agar bisa bersaing dengan pasar modern.

Beberapa yang ia koreksi adalah harus ada perputaran udara yang bagus, tidak semrawut, tidak bau dan jumlah lalatnya berkurang. Hal ini dapat meningkatkan omzet pasar rakyat tumbuh 70 persen sebelum diperbaiki.

Bahkan di Bali, perbaikan pasar tradisional telah dilakukan Kemendag telah membuat omzet pasar meningkat 500 persen dari sebelum diperbaiki.

"Karena pasar modern ini pukul 09.00 WIB atau 10.00 WIB baru buka, sedangkan kalau ibu-ibu seusai sholat subuh langsung ke pasar. Jadi, pasar tradisional punya jaringan kekhasan tersendiri. Karena saingannya pasar modern yang dingin, tidak bau, bersih, itu mesti diperbaiki," ucapnya.

Pasar Murah

Pada kesempatan yang sama, Lutfi juga meninjau pelaksanaan pasar murah di Lapangan Rumah Susun yang bertujuan membantu meringankan beban masyarakat yang kurang mampu secara ekonomi dalam menghadapi bulan puasa dan Lebaran.


Barang kebutuhan pokok yang dijual dalam pasar ,urah, antara lain beras, gula pasir, minyak goreng, terigu, telur, dan barang kebutuhan pokok lainnya yang dijual secara terpisah atau secara paket dengan harga lebih rendah dari harga pasar. Produk Usaha Kecil dan Menengah (UKM) khas daerah Sumatera Selatan juga turut dijual guna memeriahkan pasar murah.


“Pasar murah diharapkan menjadi pasar penyeimbang dan dijadikan referensi untuk barang kebutuhan pokok yang cenderung naik menjelang puasa dan Lebaran. Pasar murah juga dapat membantu masyarakat terutama yang berpenghasilan rendah dalam memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari,” ujar Lutfi.


Dalam menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan pokok, Lutfi menegaskan Kemendag bersama Dinas Provinsi yang membidangi perdagangan di seluruh Indonesia akan terus melakukan segala upaya untuk menjaga kelancaran pasokan dan stabilitas harga kebutuhan pokok melalui berbagai macam instrumen, salah satunya melalui pelaksanaan pasar murah. (Ajeng Resti/Ndw)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.