Sukses

Umumkan Bangun 4 Kilang Baru, Irak Belum Mampu Pikat Investor

Pemerintah Irak dirasa perlu mengkaji kembali kebijakannya di sektor minyak dan gas tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Irak dirasa perlu mengkaji kembali kebijakannya di sektor minyak dan gas tahun ini. Pasalnya, meski telah mengumumkan akan membangun empat kilang minyak baru, negara ini masih belum mampu memikat investor sejak 2009.

Mengutip Gulf News, Senin (24/1/2014), Menteri Perminyakan Irak baru-baru ini menandatangani kontrak pembangunan kilang minyak berkapasitas 140 ribu per hari dengan biaya US$ 56,5 miliar. Jumlah itu lebih tinggi dibandingkan negara sekitarnya, dan diprediksi rampung pada 2018.

Kementerian mungkin telah mengklaim kesuksesannya dalam produksi minyak mentah dengan laporan terbaru sekitar 3 juta barel per hari.

Itu masih jauh lebih rendah dari rencana awal sebanyak 12 juta barel per hari pada 2017 dan 9 juta barel per hari pada 2020," ungkap mantan kepala Energi Studies Departmemt di Sekretariat OPEC di Wina.

Pemerintah mengatakan, produksi jangka panjang memiliki target yang disesuaikan. Artinya, rencana tersebut masih bisa direvisi. Dengan proyeksi pasar minyak Irak, produksi dari Irak dan OPEC hanya dapat menutupi biaya pengeluaran saja.

Tapi para pemasok mengeluhkan ketidakstabilan kualitas minyak Irak. Minyak mentah jenis Basra dengan suhu 34 derajat kini berfluktuasi menjadi 32 derajat.

Perusahaan terpaksa membayar kompensasi sebesar 0,4% untuk setiap derajat suhu yang bekurang dari standar 34 derajat. Alasannya karena inklusi minyak mentah yang tidak sesuai karena tempat penyimpanan yang tidak memenuhi standar.

Sejauh ini, menurut Wakil Perdana Menteri Irak Shahristiani, negaranya telah kehilangan US$ 40 miliar per tahun karena ketidakstabilan pasokan listrik.

Artinya, terdapat beberapa indikator yang menunjukkan pentingnya sejumlah koreksi kebijakan guna menstabilkan situasi energi di Irak.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini