Sukses

Resep Atlet Paralayang Sumbang 2 Medali Emas Asian Games untuk Indonesia

Para atlet Paralayang Indonesia di Asian Games rupanya mendapat latihan teknik pernafasan dari ilmu beladiri Cimande.

Liputan6.com, Jakarta - Cabang olahraga paralayang sudah menyumbang dua medali emas untuk Indonesia di ajang Asian Games 2018. Paralayang mendapat emas dari nomor individual dan beregu.

Para atlet Paralayang Indonesia di Asian Games rupanya mendapat latihan teknik pernafasan dari ilmu beladiri Cimande yang berfungsi untuk mengatasi rasa grogi terutama saat menghadapi tekanan mental selama pertandingan.

"Kami sudah dilatih teknik pernafasan dari ilmu bela diri Cimande sejak setengah tahun belakangan," kata Hening Paradigma, salah satu atlet putra tim nasional Paralayang Indonesia, saat ditemui di arena landing Paralayang, Gunung Mas, Puncak, Kabupaten Bogor, Jumat.

Hening mengatakan rasa grogi kerap muncul terutama saat atlet menghadapi tekanan baik dari pertandingan maupun menjelang final memperebutkan medali.

Rasa grogi menjadi salah satu tantangan yang dihadapi para atlet selain cuaca, Menaklukkan diri sendiri dari rasa grogi merupakan tantangan yang harus diatasi selama Asian Games.

* Update Terkini Jadwal Asian Games 2018, Perolehan Medali hingga Informasi Terbaru dari Arena Asian Games 2018 dengan lihat di Sini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Tekanan Atlet

Pada perhelatan Asian Games 2018 ini, lanjut Hening, tekanan yang dirasakan para atlet cukup tinggi terutama menjelang final di nomor Ketepatan Mendarat (KTM) beregu putra. Cabang olahraga Paralayang diberi target menyumbang satu emas, sehingga atlet harus berkompetisi dengan beban mental dan tantangan cuaca yang siginifikan.

"Asian Games adalah multievent besar yang pertama kali kita (paralayang) ikuti, sebelumnya memang kita sudah pernah ikut Asian Beach Games, dan Sea Games, namun greget Asian Games sangat luar biasa," kata atlet berusia 30 tahun ini.

Selain usaha dan doa menjadi salah satu strategi Hening dan kawan-kawan mengatasi semua tekanan selama pertandingan. Pelatihan mengatasi grogi yang diberikan selama Pelatnas juga ikut membantu.

Ada beberapa treatment dilakukan selama Pelatnas untuk atlet mampu mengatasi rasa groginya. Yang pertama dengan memperbanyak kompetisi. Masing-masing atlet berkompetisi menjadi yang paling bagus.

"Yang kedua ada psikologi, ini masuk dalam pilar sport science, kita diukur tingkat stress, nanti ada sesi konselingnya," kata pria kelahiran Semarang ini.

 

3 dari 3 halaman

Latihan Pernapasan

Treatmen lainnya adalah berlatih pernafasan. Teknik ini dilakukan sekitar 30 menit menjelang final, ketika denyut nadi atlet naik, maka dilakukan teknik pernafasan tersebut.

"Pelatih mendatangkan gurunya langsung dari Cimande untuk melatih kita teknik pernafasan," kata atlet yang akrab disapa Digma ini.

Teknik pernafasan yang dilakukan dengan cara bernafas dalam-dalam lalu menghembuskan nafas sambil berdesis sebanyak tiga kali. Mirip dengan teknik pernafasan Taichi. Merasakan setiap helai tarikan dan hembusan nafas.

Hening dan keempat rekan satu timnya yakni Jafro Megawanto, Aris Apriansyah, Joni Efendi, dan Roni Pratama, berhasil menyumbang emas Asian Games ke-18 di nomor KTM beregu putra.

Cabang olahraga Paralayang salah satu unggulan Indonesia untuk meraih emas Asian Games 2018. Cabang ini mempertandingkan dua nomor yakni KTM beregu putra putri, dan individual putra putri. Serta nomor Lintas Alam beregu putra dan putri.

Total ada enam medali yang diperebutkan, empat dari KTM dan dua dari Lintas Alam. Paralayang telah menyumbangkan dua medali emas dari nomor KTM beregu putra dan KTM individual putra. Medali perak diraih Rika Wijayanti di nomor KTM individul putri, dan perunggu dari KTM beregu putri. (Ant)

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.