Kongres PAN Ricuh

Kericuhan mewarnai hari kedua Kongres PAN di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jateng. Sejumlah peserta mempertanyakan kelengkapan kongres yang belum mereka terima, kartu tanda pengenal, materi, dan jadwal acara kongres.

oleh Liputan6 diperbarui 08 Apr 2005, 15:13 WIB
Liputan6.com, Semarang: Hari kedua Kongres ke-2 Partai Amanat Nasional di Hotel Patra Jasa, Semarang, Jawa Tengah, Jumat (8/4), diwarnai kericuhan. Sejumlah peserta protes lantaran belum mendapat alat kelengkapan kongres. Bahkan, mereka juga dilarang masuk ke arena kongres. Akibatnya, rapat pembahasan tata tertib yang dijadwalkan akan digelar pagi tadi ditunda hingga usai salat Jumat, siang nanti.

Di depan pintu ruang kongres, sejumlah peserta kongres terlibat adu mulut dengan satuan petugas (Satgas) keamanan kongres yang berusaha menghalangi mereka masuk ke arena kongres. Mereka meminta kejelasan mengenai kelengkapan kongres, seperti kartu tanda pengenal, materi kongres dan jadwal acara. Keributan pun makin memanas, ketika Ketua Umum DPP PAN Amien Rais hendak masuk ke ruangan kongres.

Sebenarnya para peserta yang berasal dari Nusatenggara Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Papua, Bali, Nusatenggara Timur, dan sejumlah anggota dewan pimpinan daerah dari beberapa daerah sudah mempertanyakan persoalan ini ke pihak sekretariat. Namun, mereka tidak mendapat jawaban yang memuaskan. Menurut seorang petugas hubungan masyarakat panitia kongres, alat kelengkapan kongres itu sebenarnya sudah ada. Tapi, petugas pelaksana lapangan belum membagikannya.

Kongres ke-2 partai berlambang matahari ini resmi dibuka Amien Rais, Kamis kemarin. Dalam kongres yang diikuti 1.400 lebih kader dan simpatisan dari seluruh Tanah Air ini akan menentukan ketua umum untuk periode lima tahun mendatang. Adapun para kandidat calon ketua umum itu di antaranya, Hatta Rajasa, Fuad Bawazier, Didik J. Rachbini, dan dan Sutrisno Bachir [baca: Amien Rais Membuka Kongres II PAN].(ZIZ/Teguh Hadi Prayitno dan Kukuh Ari Wibowo)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya