Jokowi: Bagaimana 3 in 1 Mau Efektif? Joki-nya Aja Banyak Gitu

Saat ini Pemprov DKI tengah mengkaji apakah akan melanjutkan kebijakan 3 in 1 atau tidak.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 24 Des 2013, 14:25 WIB
Sebuah kebijakan pemerintah terkadang tidak berjalan mulus, bahkan memunculkan masalah baru. Terkait kebijakan 3 ini 1, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengakui, kebijakan tersebut sudah tidak mampu lagi membatasi kendaraan di ibukota. Terbukti dengan adanya joki yang dimanfaatkan untuk menyiasati aturan tersebut.

"Efektif gimana? Jokinya aja banyak gitu. Gimana?" kata pria yang akrab disapa Jokowi itu di Balaikota DKI Jakarta, Selasa (24/12/2013).

Namun, untuk memutuskan sistem 3 in 1 tersebut akan dihapuskan atau tidak, mantan Walikota Surakarta itu mengatakan saat ini sedang dilakukan pengkajian. "Masih dihitung. Masih diproses. Nanti kalau sudah diputuskan baru disampaikan," kata Jokowi.

Hal senada juga diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama. Ia mengatakan jika 3 in 1 dihapuskan, akan digantikan sistem electronic road pricing (ERP) atau jalan berbayar.

"Itu nanti dihapuskan 3 in 1 sudah sangat tidak efektif. Nanti akan menerapkan ERP," kata pria yang akrab disapa Ahok itu.

Sementara Kepala Dinas Perhubungan DKI Udar Pristono menyatakan, karena sistem 3 in 1 hanya mengandalkan pengawasan mata, sehingga pelaksanaannya lebih merepotkan. Namun, pihaknya belum dapat memastikan kapan sistem ERP tersebut akan diterapkan. (Rmn/Yus)

Baca juga:
Ahok: 3 in 1 Sudah Tidak Efektif, Nanti Dihapus
Alasan Jokowi Pilih ERP Ketimbang Sistem Ganjil Genap
Jokowi-Ahok Berseberangan Soal ERP?

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya