BUMN Jadi Penguasa Baru, Siap Ambil Alih Kas Inalum

Wacana pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di bawah Kementerian Keuangan atau Kementerian BUMN akhirnya terjawab.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 23 Okt 2013, 08:53 WIB
Wacana pengelolaan PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di bawah Kementerian Keuangan atau Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akhirnya terjawab. Komisi VI DPR memutuskan untuk memberikan Inalum kepada BUMN.

Menteri BUMN, Dahlan Iskan mengaku bakal segera melakukan penyelamatan kas Inalum ke rekening perbankan pelat merah di Indonesia. Ini dilakukan sebagai langkah awal paska pengambilalihan mayoritas saham Inalum dari Jepang.

"Penyelamatan pertama, mengalirkan kas perusahaan. Ini penting yang selama ini ditaruh di bank Jepang sekitar Rp 2,5 triliun, nanti akan ditempatkan di bank BUMN tanah air. Tanggal 1 November sudah ditaruh dan jadi uang kas perusahaan," ujarnya di Jakarta, Selasa (22/10/2013) malam.

Sebenarnya, Dahlan bercerita, pemerintah telah berjuang supaya dana kas internal Inalum mulai dialirkan ke Indonesia sejak awal tahun ini.

"Tapi pihak Jepang waktu itu tidak setuju karena saat itu pemegang saham terbesar adalah Jepang, sehingga kita tidak bisa apa-apa," keluh dia.

Sedangkan langkah selanjutnya, terang Dahlan, menyangkut bahan baku. Dia mengimbau, agar jangan sampai Indonesia kehilangan bahan baku karena ada peralihan ke negara ini.

"Dengan itu, kami setujui beberapa waktu lalu agar direksi memperpanjang kontrak pembelian bahan baku hingga dua tahun ke depan. Khawatir pasar yang dikirim ke Jepang sangat besar, sehingga kami minta dicari pembeli dalam negeri," cetusnya.

Saat ini, dia bilang, pembeli bahan baku sudah sekitar 70% berasal dari dalam negeri dan akhir tahun ini, kontraknya bisa mencapai 100%. Karena banyak industri dalam negeri membutuhkan produksi aluminium.(Fik/Nur)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya