LPOI: Miss World Lebih Besar Mudaratnya Ketimbang Manfaat

Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menilai, acara pemilihan wanita tercantik sejagad raya itu tak bermanfaatkan bagi masyarakat.

oleh Oscar Ferri diperbarui 04 Sep 2013, 17:37 WIB
Sebanyak 11 Ormas yang tergabung dalam Lembaga Persahabatan Ormas Islam (LPOI) menyatakan penolakannya terhadap penyelenggaran Miss World 2013 di Nusa Dua, Bali, dan Sentul, Bogor, Jawa Barat. LPOI menilai, acara pemilihan wanita tercantik sejagad raya itu tak bermanfaatkan bagi masyarakat.

"Setiap event, khususnya yang berskala internasional, harus dilihat sisi manfaat dan mudharatnya. Acara Miss World ini kami nilai memiliki sisi mudharat yang lebih besar dibandingkan manfaatnya," kata Ketua Umum LPOI Said Aqil Siroj di Gedung Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta, Rabu (3/9/2013).

LPOI ini beranggotakan PBNU, Persatuan Islam (Persis), Al-Irsyad Al-Islamiyah, Mathlaul Anwar, Ittihadiyah, Persatuan Islam Tionghoa Indonesia (PITI), Ikatan Da'I Indonesia (Ikadi), Azzikra, Syarikat Islam Indonesia, Al-Wasliyah, dan Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti).

Ketua PBNU itu menambahkan, penyelenggaraan acara Miss World di Bali tidak sesuai dengan moral dan budaya bangsa. "Acara Miss World juga bertentangan dengan Pancasila," ujar dia.

Kendati demikian, kata Said Aqil, meski LPOI menolak penyelenggaraan acara Miss World itu, LPOI menyerukan kepada siapa pun untuk tidak melakukan aksi-aksi yang negatif. Terutama oleh ormas-ormas lain yang mengatasnamakan agama.

"LPOI juga menentang segala bentuk kekerasan dalam penolakan acara Miss World itu," tegas Said Aqil. (Ali)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya