Badan Narkotika Nasional (BNN) meringkus 2 penyelundup narkoba jenis sabu dan ekstasi. Salah satunya merupakan pegawai negeri sipil (PNS) di Pontianak, Kalimantan Barat. Tersangka EH dan IS masuk ke Malaysia melalui jalur Entikong, Kalimantan Barat, pada 13 Juni lalu. Mereka kemudian dihubungi seseorang berinisial AC dan memerintahkan tersangka menaruh uang 770.000 ringgit Malaysia atau senilai Rp 2,3 miliar di suatu tempat.
Setelah itu mereka diminta berputar-putar di Malaysia sambil menunggu perintah dari AC. Tak lama kemudian, AC menghubungi para tersangka dan memerintahkan untuk kembali ke tempat meletakkan uang.
Sesampainya di lokasi, sudah ada tas ransel warna hitam berisi narkotika. Keduanya berpisah di kawasan Tebedu, Malaysia. EH kemudian masuk ke Indonesia dan menuju ke Balai Karangan, Kalbar, menggunakan angkutan umum.
"Saat di Balai Karang, petugas menangkap EH sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kabag Humas BNN, Sumirat di Gedung BNN, Jakarta Timur, Rabu (17/7/2013).
Dari EH, polisi menyita 5.109,1 gram sabu dan 9.107 butir pil ekstasi dari tas hitam yang dibawa. Sedangkan IS ditangkap petugas BNN di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Pontianak pada 15 Juli. IS diketahui sebagai PNS Golongan III-B di Pontianak.
Selain sabu dan ekstasi, polisi juga menyita barang bukti berupa 2 unit mobil, 3 unit motor, uang tunai Rp 80.7 juta, 7 buku tabungan, 3 kartu ATM, beberapa dokumen, dan 3 ponsel.
Tersangka diancam Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1, Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1, dan Pasal 115 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan maksimal hukuman mati dan denda Rp 10 miliar. "Dengan pengungkapan ini, 30.406 anak bangsa selamat dari penyalahgunaan narkoba," ujar Sumirat. (Frd/Ism)
Setelah itu mereka diminta berputar-putar di Malaysia sambil menunggu perintah dari AC. Tak lama kemudian, AC menghubungi para tersangka dan memerintahkan untuk kembali ke tempat meletakkan uang.
Sesampainya di lokasi, sudah ada tas ransel warna hitam berisi narkotika. Keduanya berpisah di kawasan Tebedu, Malaysia. EH kemudian masuk ke Indonesia dan menuju ke Balai Karangan, Kalbar, menggunakan angkutan umum.
"Saat di Balai Karang, petugas menangkap EH sekitar pukul 16.00 WIB," kata Kabag Humas BNN, Sumirat di Gedung BNN, Jakarta Timur, Rabu (17/7/2013).
Dari EH, polisi menyita 5.109,1 gram sabu dan 9.107 butir pil ekstasi dari tas hitam yang dibawa. Sedangkan IS ditangkap petugas BNN di Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Pontianak pada 15 Juli. IS diketahui sebagai PNS Golongan III-B di Pontianak.
Selain sabu dan ekstasi, polisi juga menyita barang bukti berupa 2 unit mobil, 3 unit motor, uang tunai Rp 80.7 juta, 7 buku tabungan, 3 kartu ATM, beberapa dokumen, dan 3 ponsel.
Tersangka diancam Pasal 114 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1, Pasal 112 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1, dan Pasal 115 ayat 2 jo Pasal 132 ayat 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan maksimal hukuman mati dan denda Rp 10 miliar. "Dengan pengungkapan ini, 30.406 anak bangsa selamat dari penyalahgunaan narkoba," ujar Sumirat. (Frd/Ism)
