Liputan6.com, Paris: Kecelakaan pesawat Concorde Air France tahun silam dipastikan diakibatkan oleh serpihan logam yang berasal dari salah satu pesawat DC 10 milik Maskapai Penerbangan Continental Airlines. Hal itu diungkapkan Kepala Biro Investigasi Kecelakaan Prancis (BEA) Paul Louis Arslanian, di Museum Dirgantara dan Antariksa di Paris, Senin (8/1).
Arslanian mengatakan, laporannya ini bersifat sementara namun kepastiannya nyaris maksimal. Ia mendapati bukti bahwa kecelakaan itu disebabkan tangki bahan bakar pesawat yang terkoyak oleh serpihan logam ketika pesawat itu lepas landas di Bandar Udara Charles de Gaulle. Serpihan itu diyakini berasal dari roda pesawat lain yang retak, yakni DC-10 Continental Airlines.
Laporan ini, menurut Arslanian, rencananya akan dikeluarkan dalam tahun 2001. Ada kemungkinan, kata dia, Air France siap mengaktifkan kembali penerbangan armada Concorde akhir Februari mendatang. Sementara ini, Continental Airlines menyatakan belum memeriksa serpihan logam itu dan karena itu belum dapat mengkonfirmasikan kebenarannya. (HFS/Rya)
Arslanian mengatakan, laporannya ini bersifat sementara namun kepastiannya nyaris maksimal. Ia mendapati bukti bahwa kecelakaan itu disebabkan tangki bahan bakar pesawat yang terkoyak oleh serpihan logam ketika pesawat itu lepas landas di Bandar Udara Charles de Gaulle. Serpihan itu diyakini berasal dari roda pesawat lain yang retak, yakni DC-10 Continental Airlines.
Laporan ini, menurut Arslanian, rencananya akan dikeluarkan dalam tahun 2001. Ada kemungkinan, kata dia, Air France siap mengaktifkan kembali penerbangan armada Concorde akhir Februari mendatang. Sementara ini, Continental Airlines menyatakan belum memeriksa serpihan logam itu dan karena itu belum dapat mengkonfirmasikan kebenarannya. (HFS/Rya)
