Pada Kamis 2 Mei malam, terpidana kasus korupsi Susno Duadji menyerahkan diri di Lapas Kelas 2A Cibinong. Saat itu, ia sempat bercerita kenapa tidak mau dieksekusi saat di rumahnya yang berada di Dago Pakar, Bandung.
"Saya tetap nunggu di atas itu, kan dari pada saya keluar terjadi debat karena banyak pasukan-pasukan datang," ujar Susno di Lapas Cibinong yang terekam dalam sebuah video yang diterima Liputan6.com, Jumat (3/5/2013).
Makanya, lanjut Susno, dirinya memilih untuk tetap berada di dalam rumah. "Saya di dalam, yang saya hubungi beliau ini (Kejati Dki Didik Darmanto) tapi begitu beliau datang kok keadaan jadi gak karuan. Padahal kan saya sudah kasih statemnent, oke saya mandi dulu dan tunggu pengacara," jelas Susno.
Susno ditetapkan sebagai buronan Kejaksaan Agung setelah menolak dieksekusi terkait kasus dugaan suap Rp 500 juta dalam percepatan penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari (SAL) dan kasus penyelewengan dana pengamanan Pilkada Jawa Barat yang menguntungkan dirinya mencapai Rp 4,2 miliar.
Susno divonis oleh PN Jakarta Selatan selama 3,5 tahun, denda Rp 200 juta, dan uang pengganti Rp 4 miliar. Upaya banding dan kasasi yang diajukan Susno ditolak Pengadilan Tinggi DKI dan Mahkamah Agung. Artinya, Susno kembali kepada putusan Pengadilan Tinggi dan PN Jakarta Selatan. (Mut)
"Saya tetap nunggu di atas itu, kan dari pada saya keluar terjadi debat karena banyak pasukan-pasukan datang," ujar Susno di Lapas Cibinong yang terekam dalam sebuah video yang diterima Liputan6.com, Jumat (3/5/2013).
Makanya, lanjut Susno, dirinya memilih untuk tetap berada di dalam rumah. "Saya di dalam, yang saya hubungi beliau ini (Kejati Dki Didik Darmanto) tapi begitu beliau datang kok keadaan jadi gak karuan. Padahal kan saya sudah kasih statemnent, oke saya mandi dulu dan tunggu pengacara," jelas Susno.
Susno ditetapkan sebagai buronan Kejaksaan Agung setelah menolak dieksekusi terkait kasus dugaan suap Rp 500 juta dalam percepatan penanganan perkara PT Salmah Arowana Lestari (SAL) dan kasus penyelewengan dana pengamanan Pilkada Jawa Barat yang menguntungkan dirinya mencapai Rp 4,2 miliar.
Susno divonis oleh PN Jakarta Selatan selama 3,5 tahun, denda Rp 200 juta, dan uang pengganti Rp 4 miliar. Upaya banding dan kasasi yang diajukan Susno ditolak Pengadilan Tinggi DKI dan Mahkamah Agung. Artinya, Susno kembali kepada putusan Pengadilan Tinggi dan PN Jakarta Selatan. (Mut)
