Disdik Depok Segera Perbaiki Atap SDN Kedaung yang Ambruk

Dinas Pendidikan Kota Depok mendatangi SDN Kedaung, Sawangan, dan melihat langsung dua atap kelas yang ambruk.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 16 Mar 2024, 12:31 WIB
Dinas Pendidikan Kota Depok meninjau dua atap kelas yang roboh di SDN Kedaung, Sawangan, Depok (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pendidikan Kota Depok mendatangi SDN Kedaung, Sawangan, dan melihat langsung dua atap kelas yang ambruk. Kabid Sarana dan Prasarana Dinas Pendidikan Kota Depok, Hendi Astriyono mengatakan, ambruknya atap kelas SDN Kedaung dikarenakan bangunan tersebut sudah cukup tua.

Hal itu menjadi salah satu penyebab tiang atap penyangga tidak kuat menahan beban.

“SD Kedaung dibangun tahun 1992, memang secara keseluruhan SDN Kedaung akan kita bangun,” ujar Hendi kepada Liputan6.com, Sabtu (16/3/2024).

Hendi menjelaskan, rencana pembangunan sejumlah ruangan di SDN Kedaung sudah dibuatkan Detail Engineering Design (DED) dari dinas terkait. Namun pihaknya belum mengetahui pasti kapan realisasi gedung baru SDN Kedaung akan direalisasikan.

“Untuk kelas yang atapnya ambruk ini, dua bulan lagi akan segera dilakukan pengerjaan,” jelas Hendi.

Dinas Pendidikan Kota Depok berencana memperbaiki kelas yang ambruk menggunakan anggaran dari pemeliharaan. Nantinya bangunan akan dirapikan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengerjaan.

“Atapnya akan kita bangun menggunakan rangka baja ringan, saat ini kita hitung kebutuhan dan DED nya,” ucap Hendi.

Saat disinggung soal pengajuan sejak 2016 dan 2019 untuk perbaikan dan pembangunan gedung namun belum terealisasi, Dinas Pendidikan Kota Depok mengakui ada kendala teknis. Pengajuan 2019 tidak terealisasi disebabkan pandemi Covid-19.

“Waktu itukan Covid, jadi ada refocusing anggaran,” terang Hendi.

2 dari 2 halaman

Ambruk

Sebelumnya, Kepala SDN Kedaung, Marwanih mengatakan, kerusakan atap dua ruangan kelas sudah terjadi sebelum dirinya memimpin sekolah tersebut. Saat itu, kondisi kelas sudah keadaan terkunci dan siswa dilarang belajar menggunakan dua kelas tersebut.

“Nah pas kemarin atapnya langsung ambruk, beruntung kelas sudah tidak digunakan untuk belajar mengajar,” ujar Marwanih kepada Liputan6.com, Jumat (15/3/2024).

Marwanih menduga, ambruknya atap kedua kelas dikarenakan kayu penyangga bagian atas telah rusak dimakan hewan rengas maupun rayap. Selain itu, bangunan dua kelas tersebut merupakan bangunan tua.

“Dari Desember tahun lalu sampai awal Maret ini kita yakin akan segera ambruk, ternyata ambruknya kemarin,” ucap Marwanih.

Ambruknya atap dua kelas selain dikarenakan bagian kayu penyangga atap yang rapuh, faktor kelembaban cuaca turut mempengaruhi. Ambruknya dua atap kelas membuat sejumlah genteng yang pecah menjadi porak poranda.

“Kita sebelumnya sudah mengajukan perbaikan tetapi memang kita tahu benar proses pengadaan dananya,” terang Marwanih.

Infografis Ada 204 Juta Lebih DPT di Pemilu 2024. (Liputan6.com/Abdillah)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya