Catat, Bos Ducati Janji Tak Akan Pakai Team Order Saat Pecco Bagnaia Bersaing di MotoGP 2024

Ducati diprediksi bakal mengalami persaingan internal yang sengit antara pembalap pabrikan Francesco Bagnaia dan pembalap Ducati lainnya. Gigi Dall'igna akan membiarkan persaingan fair.

oleh Defri Saefullah diperbarui 28 Jan 2024, 22:00 WIB
Francesco Bagnaia bakal bersaing dengan fair karena tak ada team order di Ducati pada MotoGP 2024 (AFP/Javier Soriano)

Liputan6.com, Jakarta Bos Ducati, Gigi Dall'igna mengucapkan janji tak akan main kotor di MotoGP 2024. Main kotor yang dimaksudnya yaitu adanya team order yang bisa menguntungkan satu pembalap.

Dalam dua musim terakhir, Ducati dituding kerap melakukan team order untuk memuluskan Francesco Bagnaia jadi juara. Namun kini, Dall'igna mengatakan, timnya tak akan main kotor.

Ducati memiliki 8 pembalap tangguh dengan motor berbeda di MotoGP 2024. Jumlah ini dua kali lebih banyak ketimbang Aprilia, KTM dan Honda.

Hal ini membuat persaingan di internal Ducati, plus kehadiran Marc Marquez, bakal tambah membara. Tahun lalu, Francesco Bagnaia bersaing ketat dengan Jorge Martin dan Marco Bezzecchi.

Ducati disinyalir lebih mendahulukan para pembalap pabrikan seperti Bagnaia untuk jadi juara. Namun Dall'igna memastikan team order tak akan dipakainya.

"Ini olahraga, itu artinya kami harus bertarung dengan cara sportif dan kami tak boleh main kotor. Ini dasar dari filosofi saya," ujarnya seperti dikutip Motorsport.

 

2 dari 4 halaman

Dall'igna Ogah Batasi Kemampuan Pembalap

Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin (dua kanan), berusaha mendahului pembalap lainnya dalam MotoGP Valencia yang berlangsung di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia, Spanyol Minggu (26/11/2023). Martin yang memulai balapan dari posisi enam berusaha untuk bersaing dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2023 dengan Francesco Bagnaia. (AFP/Javier Soriano)

 

Team order dikatakan Dall'igna tak bagus bagi pembalap. Itu hanya akan membatasi kemampuan pembalap di sirkuit.

"Main kotor sama saja membatasi penampilan sebuah motor agar seorang pembalap gagal menang," ujarnya.

"Jorge Martin dapat semua kesempatan untuk menangkan gelar tahun lalu, sampai akhir. Tak ada yang aneh-aneh."

 

3 dari 4 halaman

Bagnaia Sudah Teruji Ketangguhannya

Pembalap Ducati Lenovo, Francesco Bagnaia memegang trofi kemenangan di atas podium MotoGP Indonesia 2023 di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB, Minggu (15/10/2023). Bagnaia kembali memuncaki klasemen MotoGP 2023. Ia sempat tergeser di posisi kedua setelah Jorge Martin memenangkan Sprint Race pada Sabtu (14/10/2023). (AFP/Sonny Tumbaleka)

 

Meski banyak dituding ada team order, faktanya Ducati tak pernah memakai itu di dua musim terakhir. Bagnaia bersaing sampai akhir dengan rival terdekatnya.

Musim ini, Bagnaia akan diuji lebih berat lagi. Soalnya, dia bakal ditantang oleh Marc Marquez yang menggunakan motor Ducati tahun lalu.

 

4 dari 4 halaman

Marquez Bakal Lebih Dihargai Ketimbang Dall'igna?

Marc Marquez perkuat tim Gresini Racing MotoGP untuk musim balap 2024.

 

Banyak yang menduga Marquez bakal lebih diakui kemampuannya kalau jadi kandidat juara MotoGP 2024. Publik diprediksi bakal lupa jasa Dall'igna yang sudah bangun motor Ducati, apa pendapat bos Ducati soal ini?

"Tujuan saya itu untuk menang dan saya sudah mencoba lakukannya agar Ducati menang selama mungkin," katanya.

"Itu tujuan saya, saya tak egois. Saya tak melihat hanya ducati yang juara, tapi juara bersama pembalap dan tim. Kami itu satu tim."

 

Infografis gaji tertinggi para pembalap MotoGP 2022 (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya