Pemerintah Temukan Gas Hidrogen Alami di Sulawesi untuk Sumber Listrik

Pemerintah tengah melakukan penyelidikan terhadap hidrogen alami sebagai sumber energi baru kelistrikan. Kondisi geologi Indonesia diklaim memungkinkan untuk terbentuknya hidrogen alami.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 19 Jan 2024, 18:16 WIB
Pemerintah tengah melakukan penyelidikan terhadap hidrogen alami sebagai sumber energi baru kelistrikan. Kondisi geologi Indonesia diklaim memungkinkan untuk terbentuknya hidrogen alami. (iStockPhoto)

Liputan6.com, Jakarta Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) tengah melakukan penyelidikan terhadap hidrogen alami sebagai sumber energi baru kelistrikan. Kondisi geologi Indonesia diklaim memungkinkan untuk terbentuknya hidrogen alami.

"Kami juga telah memulai kegiatan penyelidikan energi baru, diantaranya energi hidrogen alami. Itu diketahui dapat dimanfaatkan sebagai sumber energi listrik," ujar Plt Kepala Badan Geologi Muhammad Wafid dalam konferensi pers virtual, Jumat (19/1/2024).

Wafid mengatakan, Badan Geologi melakukan survei untuk mengetahui keberadaan hidrogen alami di Pulau Sulawesi bagian timur. Pasalnya, daerah tersebut memiliki kondisi geologi yang ideal untuk terbentuknya gas hidrogen alami.

"Kita telah melakukan kegiatan penyelidikan potensi hidrogen alami di Sulawesi, dengan hasil konfirmasi keterdapatan hidrogen alami dalam jumlah yang menjanjikan untuk dieksplorasi lebih lanjut," ungkapnya.

Dua Lokasi

Adapun survei terhadap sumber hidrogen alami itu dilakukan di dua lokasi di Sulawesi Tengah, yakni Tanjung Api (Ampana) dan Bahodopi (Morowali).

Hasil survei pada kedua lokasi menemukan rembesan gas hidrogen dengan kandungan 20-35 persen di daerah Tanjung Api, serta 9 persen di daerah Bahodopi. Di samping itu, turut dijumpai juga gas metana abiogenik dan nitrogen dalam konsentrasi yang signifikan.

"Meskipun belum dapat ditentukan keekonomisannya, hasil survei ini membuktikan bahwa sistem hidrogen alami ada di Indonesia," tegas Wafid.

"Diperlukan studi lebih detil untuk mengetahui model generation, migratuon, dan trapping mechanism," terang dia.

 

2 dari 3 halaman

Pemerintah Temukan Cadangan Gas Bumi Jumbo di Aceh dan Kaltim

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengungkap temuan lapangan gas bumi baru di Indonesia. Ada temuan cadangan gas bumi jumbo di wilayah perairan Aceh, Sumatera, dan Kalimantan Timur.

Itu merujuk temuan besar di Sumur Geng North-1, Blok North Ganal, Kalimantan Timur. Temuan ini didapat oleh ENI, perusahaan migas asal Italia.

"Kita harus mensyukuri ada discovery baru itu ada di Geng North, ENI, mereka rencana 2028 akan masuk, kan ada 5 TCF lebih plus kondensat," ujarnya di Kantor Kementerian ESDM, Jumat (5/1/2024).

Arifin melihat temuan lainnya yang ada di Sumur Timpan-1 di Blok Andaman II di perairan Aceh. Selanjutnya, ada Sumur Layaran-1, Blok South Andaman di perairan bagian utara Sumatera.

"Kemudian yang dulu Timpan ngebor lagi, yang baru lagi di Layaran-1 baru dapet lagi minggu lalu ada 6 TCF lebih," kata dia.

 

3 dari 3 halaman

Target Produksi

Ilustrasi tambang migas (iStockPhoto)

Dia mengatakan, ada target produksi gas bumi sebesar 12 BSCFD di 2030 mendatang. Jika dikalkulasi dari lapangan-lapangan potensial yang ada, masih ada kekurangan sekitar 0,9 BSCFD. Arifin menegaskan, infrastruktur gas bumi perlu diperkuat kedepannya.

"Kita kan punya target 12 BSCFD 2030, itu dengan Masela, Geng North, Timpan, sama Layaran, itu baru itung-itung 11,1 (BSCFD), masih 0,9 (BSCFD) lagi. Nah kita harus siapin infrastrukturnya," pungkas Menteri ESDM.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya