BSI Bakal Buka Cabang Baru di Arab Saudi pada Awal 2024

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib menuturkan, pihaknya akan membuka cabang baru di Arab Saudi.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 17 Nov 2023, 16:14 WIB
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal membuka cabang baru di wilayah Timur Tengah, yakni Arab Saudi.(Foto: Liputan6.com/Elga N)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI bakal membuka cabang baru di wilayah Timur Tengah, yakni Arab Saudi. Lantas, sudah sejauh mana perkembangan cabang baru tersebut?

Direktur Treasury & International Banking BSI Moh Adib menuturkan, pihaknya akan membuka cabang baru di Arab Saudi. Hingga saat ini, BSI telah memberikan permohonan izin kepada otoritas di Arab Saudi, yakni Otoritas Moneter Arab Saudi (SAMA). 

"(Cabang baru) Arab Saudi sekarang masih on progress, jadi posisi hari ini kita masih tektokan dengan otoritas di Arab Saudi namanya SAMA. Itu kita sudah mohon permohonan untuk dibukakan cabang di sana," kata Adib saat ditemui di Jakarta, Jumat (17/11/2023). 

Dia bilang, proses pembukaan cabang baru ini tidaklah mudah. Akan tetapi, BSI terus berupaya melakukan itu melalui jalur Business-to-business (B2B) dan Government to Goverment (G2G). 

"Tidak mudah memang tapi kita harus usahakan melalui jalur B2B dan G2G melalui Kedubes Arab di sini, dari Kemenlu di sini, Kemenlu di sana, kami sudah ketemu dua kali dengan SAMA," kata dia.

Adih berharap, pembukaan cabang baru Bank Syariah Indonesia di Arab Saudi ini bisa direalisasikan paling tidak pada kuartal I atau II 2024. 

"Mudah-mudahan dalam waku dekat bisa terealisasi tahun depan di kuartal I, kuartal II paling lambat," tandasnya. 

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) atau BSI sedang mengkaji soal ekspansi ke wilayah Timur Tengah, yakni Arab Saudi. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengaku, pihaknya masih melakukan kajian untuk membuka cabang baru di Arab Saudi. 

"Pembukaan cabang Timur Tengah sekarang kami punya di Dubai yang sekarang menjadi cabang penuh. Harapannya, cabang ini berkembang, BSI satu-satunya bank syariah asal Indonesia yang ada di Dubai,” kata Hery dalam konferensi pers, Selasa (19/9/2023). 

Dengan demikian, ia mengatakan, hingga saat ini BSI masih mengkaji kemungkinan untuk membuka cabang di Arab Saudi.

“Nanti ke Arab Saudi, tapi masih dikaji kemungkinannya nanti perkembangan kami sampaikan,” ujar dia. 

 

 

 

2 dari 4 halaman

Potensi Pembukaan Cabang

Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Dirut BSI Hery Gunardi menjelaskan bahwa integrasi tiga bank syariah BUMN yakni Bank BRI Syariah, BNI Syariah, dan Bank Syariah Mandiri telah dilaksanakan sejak Maret 2020. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dalam kesempatan berbeda, Hery menyebut, pihaknya masih melihat potensi terkait pembukaan cabang di Arab Saudi.

"Nanti kita lihat, kita mencoba mendalami regulasi, bagaimana caranya dan sebagainya. Dan sedang mempersiapkan visibility tadi apakah memiliki cabang di negara tadi punya potensi bisnis yang optimal tidak untuk Indonesia?," kata Hery dalam konferensi pers, dikutip Jumat, 28 April 2023.

Dia bilang, jika dilihat secara kasat mata pasar Arab Saudi memang terbilang prospektif. Ini mengingat jamaah haji setiap tahun lebih dari 200 ribu orang dan lebih dari 1 juta orang jamaah umroh berasal dari Indonesia.

"Secara kasat mata memang kelihatan tapi harus dihubungkan dengan regulator di sana untuk melihat bagaimana kita bisa punya kesempatan hadir di sana," kata dia.

Menurut ia, untuk saat ini BSI akan fokus terlebih dahulu ke Dubai. Lantaran, BSI ingin mendapatkan hasil yang optimal dari pembukaan cabang baru.

 "Jadi kalau ditanya management, berikan waktu kami fokus dulu ke Dubai sampai dubai mulai kelihatan baru kita mikir ke negara lain. Percuma kita buka lagi kalau hasilnya tidak optimal, nanti akan jadi beban, kita mau rapi dulu Dubainya nanti baru ke negara lain," tandasnya.

 

3 dari 4 halaman

Bank Syariah Indonesia Optimistis Laba Tumbuh 2 Digit pada 2023

Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya diberitakan, PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) optimistis laba bakal tumbuh dua digit hingga akhir 2023. Lantas, bagaimana strategi BSI dalam mengerek laba tersebut? 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi menuturkan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah strategi dalam rangka mencapai pertumbuhan laba hingga akhir tahun ini. Salah satunya, BSI memilih segmen prospektif agar mampu menopang pertumbuhan kinerja. 

"Untuk mencapai target laba akhir tahun. Seperti yang diketahui, strategi perseroan adalah tentunya kita sudah memilih segmen yang kita ingin tumbuh, proyeksi laba akan tumbuh double digit," kata Hery dalam konferensi pers, Selasa (19/9/2023). 

Adapun fokus pertama Bank Syariah Indonesia, yakni akan melakukan ekspansi pembiayaan pada segmen yang bisa tumbuh sehat dan berkelanjutan dengan berkisar 15-16 persen. Kemudian, melakukan perbaikan kualitas pembiayaan, BSI juga telah membuktikan dalam beberapa kuartal non performing financing (NPF) lebih baik alias NPF mengalami penurunan.

"BSI juga saat ini sedang terus fokus meningkatkan transaction banking retail maupun wholesale, tujuannya bagaimana kita dapatkan dana murah kalau nasabah transaksi lewat kanal baik cabang m-banking, atm, saldo nasabah akan bertambah besar,” kata dia.

 

4 dari 4 halaman

Smart Agent

Pekerja melayani nasabah di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). Pada 27 Januari 2021, BSI telah mendapatkan persetujuan dari OJK ditandai dengan keluarnya Salinan Keputusan Dewan Komisioner OJK Nomor 4/KDK.03/2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selain itu, dari sisi inisiatif BSI ada QRIS, smart agent atau agent banking ini akan jadi engine untuk pengumpulan dana murah. BSI juga berharap tabungan bisnis dengan target market adalah pedagang dan pengusaha dan tabungan wadiah bisa mendorong pertumbuhan laba. 

BSI juga mulai mengaktifkan lagi weekend banking di wilayah yang memiliki pusat dagang. Tujuannya untuk memberikan keleluasaan bagi nasabah untuk transaksi termasuk menyetor uang.

"Kami juga tingkatkan rasio tingkatan dana murah kita. Di sisi lain mendorong pendapatan melalui transaksi melalui mobile banking untuk meningkatkan fee based income,” ujarnya.

 

 

Infografis Bank Dunia Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Terjun Bebas. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya