Cuaca Besok Jumat 17 November 2023: Jabodetabek Cerah Berawan di Pagi Hari

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta cerah berawan pada besok pagi, Jumat 17 November 2023. Demikianlah prakiraan cuaca besok.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 16 Nov 2023, 08:15 WIB
Pagi hari Jakarta pada Jumat besok 17 November 2023 diprediksi langit keseluruhannya cerah berawan, kecuali Kepulauan Seribu berawan. Seperti itulah prakiraan cuaca besok, Jumat 17 November 2023. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di Jakarta cerah berawan pada besok pagi, Jumat 17 November 2023. Demikianlah prakiraan cuaca besok.

 

 

Pada siang harinya, cuaca sebagian wilayah Jakarta diprediksi berawan dan cerah berawan. Namun berbeda di malam hari, hampir seluruh Jakarta diprakirakan turun hujan dengan intensitas ringan.

"Waspada potensi hujan disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat terjadi di sebagian wilayah Jakut dan Jaktim pada malam hari," terang BMKG.

Wilayah penyangganya yaitu Bekasi, Jawa Barat, pada pagi hari diprediksi cerah berawan, sedangkan siang hingga malamnya hujan berintensitas ringan. 

Di Kota Bogor, Jawa Barat diprediksi cerah berawan pada pagi hari. Lalu siangnya waspada bakal hujan petir, dan malam harinya hujan dengan intensitas ringan.

"Waspada potensi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada menjelang siang hingga malam hari di sebagian wilayah Kabupaten dan Kota Bogor, Kabupaten dan Kota Sukabumi, Kabupaten Cianjur, Kota Depok, Kabupaten dan Kota Bekasi, Kabupaten Karawang dan Kabupaten Purwakarta," papar BMKG.

Berbeda di Kota Tangerang, Banten, pada sepanjang harinya diprakirakan berawan.

Berikut informasi prakiraan cuaca Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) selengkapnya yang dikutip Liputan6.com dari laman resmi BMKG:

 Kota  Pagi  Siang   Malam 
 Jakarta Barat  Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Pusat   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Selatan   Cerah Berawan  Berawan  Cerah Berawan
 Jakarta Timur   Cerah Berawan  Berawan  Hujan Ringan
 Jakarta Utara   Cerah Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Kepulauan Seribu   Berawan  Cerah Berawan  Hujan Ringan
 Bekasi   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Ringan
 Depok   Cerah Berawan  Hujan Ringan  Hujan Petir
 Kota Bogor   Cerah Berawan  Hujan Petir  Hujan Ringan
 Tangerang  Berawan  Berawan  Berawan
2 dari 4 halaman

Atasi Perubahan Iklim, BMKG Berkolaborasi dengan Badan Cuaca Seluruh Negara

Seorang pria menyeka wajahnya saat berjalan selama gelombang panas melanda Tokyo, Jepang (1/8/2019). Cuaca panas ekstrem yang melanda Jepang telah menewaskan puluhan orang tewas dan menyebabkan ribuan orang masuk rumah sakit dengan gejala dehidrasi. (AFP Photo/Charly Triballeau)

Dampak perubahan iklim di Indonesia dirasakan di berbagai daerah. Salah satu fenomena perubahan iklim adalah el nino yang menjadi penyebab kekeringan dan cuaca panas di sejumlah wilayah di Tanah Air. 

Plt Deputi Bidang Klimatologi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan perubahan iklim membuat temperatur di seluruh wilayah Indonesia naik. Namun, perubahan iklim di Indonesia terkait dengan kondisi global. 

"Jadi, karena ini perubahan iklim sifatnya global, maka di seluruh wilayah Indonesia juga terdapat tren kenaikan temperatur ya. Kira-kira sekitar 0,1 sampai 0,3 per 10 tahun trennya," kata Ardhasena kepada Liputan6.com, Jumat 3 November 2023.

Oleh karena itu, BMKG mengajak seluruh negara untuk berkolaborasi dalam menghadapi perubahan iklim yang ekstrem tersebut. BMKG juga bergabung ke badan cuaca untuk PBB untuk mewujudkan kolaborasi tersebut. 

"Ada, kita tergabung dalam badan cuaca untuk PBB, jadi seluruh BMKG, seluruh negara itu bekerja sama," kata Ardhasena. 

3 dari 4 halaman

Mitigasi untuk Hadapi El Nino

Gedung-gedung bertingkat dengan latar belakang awan cumulonimbus terlihat di perairan Teluk Jakarta, Minggu (10/1/2021). Sejak beberapa hari terakhir, perairan Teluk Jakarta diselimuti cuaca ekstrem yang berbahaya bagi pelayaran dan penerbangan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Menurut Ardhasena, perubahan iklim telah mempengaruhi arus lintas yang berada di Indonesia. 

"Jadi mempengaruhi kondisi laut di Indonesia dan juga iklimnya di Indonesia, dan kemudian terus dibawa ke Samudera Hindia," tambah Ardhasena. 

Dia mengatakan La Nina terakhir terjadi di Indonesia pada 2022. Namun, untuk 2023, Indonesia sedang dilanda oleh fenomena el nino yang berkepanjangan. Berdasarkan prediksi, El Nino akan berakhir pada Maret-April 2024.   

"Terakhir la nina terjadi di Indonesia itu 2020, 2021 dan 2022" tutur Ardhasena. 

"Saat ini masih el nino.... El nino prediksi kami berakhirnya Maret-April 2024," tambah dia. 

Ardhasena mengungkap BMKG telah melakukan mitigasi jika Indonesia dilanda fenomena el nino dan la nina. BMKG pun membagi tugas kepada instansi terkait. 

"Ya, sekarang sebenarnya kan dampak el nino-nya sudah mulai berakhir ya, karena kita sebentar lagi musim hujan, jadi yang memitigasi itu bukan BMKG. BMKG memberikan informasi kepada sektor-sektor, kepada kementerian lembaga untuk melakukan mitigasinya pada sektor sumber daya air, sektor pangan, dan lain sebagainya," jelas Ardhasena. 

4 dari 4 halaman

Tidak Bisa Sendiri

Awan mendung menggelayut di langit Jakarta, Kamis (1/2). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi potensi curah hujan dari sedang hingga tinggi akan terjadi hingga 1 minggu ke depan. (Liputan6.com/Immanuel Antonius)

Menurut dia, BMKG telah memberikan informasi dan prediksi untuk meminimalisasi dampak perubahan iklim. 

"Kita memberikan informasi dan prediksi, karena nanti yang meminimalisir itu kita bekerja sama dengan sektor-sektor terkait sumber daya air, sektor pangan. Sektor kesehatan dan lain sebagainya" ungkap Ardhasena. 

Dia mengungkapkan, BMKG tidak dapat melakukan pekerjaannya sendiri, begitupun dengan negara lainnya yang tidak dapat melakukan sendiri.

Hal tersebut harus dilakukan secara bersama - sama oleh seluruh negara di dunia, karena bersifat global.

Infografis Penjelasan Cuaca Panas Melanda Wilayah Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya