Gerindra soal Manuver Cak Imin: Kami Tidak Pernah Khianati dan Tinggalkan Kawan Koalisi

DPP Gerindra angkat bicara soal manuver Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang memutuskan merapat ke Capres Anies Baswedan.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 02 Sep 2023, 07:19 WIB
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad (Alma Fikhasari/Merdeka.com)

Liputan6.com, Jakarta DPP Gerindra angkat bicara soal manuver Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar alias Cak Imin yang memutuskan merapat ke Capres Anies Baswedan.

Ketua Harian Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad  menegaskan pihaknya tidak akan pernah mengkhianati rekan koalisi termasuk PKB. Namun kini, justru PKB yang meninggalkan koalisi.

“Secara tegas kami menyatakan bahwa Gerindra tidak pernah akan melanggar perjanjian yang telah tertulis antara  Gerindra dan PKB, serta kami tidak akan pernah menghianati dan meninggalkan kawan seperjuangan,” kata Dasco di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (1/9/2023).

Dia mengaku Gerindra juga tidak diberi tahu sama sekali terkait pertemuan Cak Imin dengan Ketum NasDem Surya Paloh pada 29 Agustus 2023.

“Ya kita kebetulan memang tidak diberitahu,” kata Dasco.

“Sebelum 29 Agustus, kami tidak pernah menerima informasi apapun mengenai rencana atau langkah-langkah yang akan diambil oleh PKB, berkaitan dengan tawaran dari Partai NasDem, kita baru tahu sama-sama hari ini,” sambung Dasco.

Dasco menyebut pihaknya baru mengetahui kabar PKB resmi mendukung Anies, pada sore hari ini dari utusan Cak Imin. “Kami tidak pernah diberitahu, tetapi tadi setengah jam yang lalu saya dikontak oleh utusan dari Pak Muhaimin yang menyatakan bahwa mereka sudah menerima koalisi dari tawaran koalisi atau kerja sama politik dengan Partai Nasdem,” jelas Dasco.

 

2 dari 2 halaman

Hormati Langkah PKB

Meski Cak Imin meninggalkan koalisi, Dasco menyatakan tak merasa dikhianati dan menghormati keputusan PKB.

“Tadi sudah ditanyakan juga soal merasa dikhianati, pada prinsipnya Gerindra menghormati hak politik dari masing-masing partai politik. Nah, langkah yang diambil oleh partai PKB kami hormati dan kami juga melihat ini sebagai suatu langkah politik,” kata Dasco.

Sebelumnya, Dasco menegaskan adanya pernyataan PKB yang menerima tawaran Anies, maka otomatis koalisi Gerindra-PKB bubar.

“Dengan dinamika yang terjadi serta terhadap keputusan yang telah diambil oleh PKB yaitu menerima kerjasama Politik dengan Partai NasDem, sehingga otomatis menyebabkan kerjasama politik Gerindra dan PKB berakhir atau koalisi KKIR menjadi bubar dengan sendiri nya,” kata Dasco pada konferensi pers di Kompleks Parlemen Senayan, Jumat (1/9/2023).

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya