Kabut Asap Kebakaran Lahan Masuk ke Sekolah di Kabupaten Kampar, Siswa Dipulangkan

Dua hektare lahan di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar terbakar, asapnya masuk ke sekolah.

oleh M Syukur diperbarui 29 Agu 2023, 17:00 WIB
Seorang warga melihat kebakaran lahan yang dekat dengan SMP 8 Tambang, Kabupaten Kampar. (Liputan6.com/M Syukur)

Liputan6.com, Pekanbaru - Dua hektare lahan di Desa Tarai Bangun, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar terbakar. Asap dari kebakaran lahan yang berkobar sejak Senin, 28 Agustus itu menghampiri sekolah yang tak jauh dari lokasi.

Sekolah dimaksud adalah SMP 8 Tambang. Posisinya sangat dengan lahan semak belukar di lokasi sehingga asap kebakaran lahan masuk ke ruangan dan terhirup oleh pelajar.

Petugas Manggala Agni dan TNI yang memadamkan kebakaran menjadi pemandangan bagi pelajar di sana sejak dua hari belakangan. Lahan terbakar itu hanya terpisah oleh parit di lokasi.

Seorang pelajar menjelaskan, Senin lalu jam belajar disudahi lebih awal karena pekatnya asap yang masuk ke ruangan. Kegiatan pembelajaran dibuat tidak efektif karena asap ini.

"Kemarin kami pulang jam 12 karena banyak asap, biasanya pulang jam 1 siang," kata pelajar tadi, Selasa siang, 29 Agustus 2023.

Salah satu anggota Manggala Agni, Ardi Chandra tak menampik asap hasil kebakaran lahan masuk ke sekolah. Hal ini terjadi sejak Senin lalu.

"Dua hektare lahan kosong yang terbakar, kami ke lokasi setelah mendapat laporan adanya titik api," kata Ardhi.

 

 

2 dari 2 halaman

Pernah Terbakar

Pelajar SMP 8 Tambang melihat kebakaran lahan yang sangat dekat dengan sekolahnya. (Liputan6.com/M Syukur)

Sementara itu, Kepala Manggala Agni Daerah Operasi Sumatera IV/Pekanbaru, Chaerul Parsaulian Ginting menjelaskan, asap kebakaran lahan mengarah ke sekolah sejak Senin hingga Selasa.

"Titik api dekat dengan sekolah, hanya dibatasi parit, Senin kemarin anak-anak dipulangkan lebih cepat oleh gurunya sebelum jam 12 siang," kata Chaerul.

Chaerul mengatakan, lahan yang terbakar adalah gambut. Kebakaran gambut membutuhkan pemadaman cukup lama apalagi kalau api sudah sampai ke dalam tanah.

"Gambutnya sekitar tiga meter dalamnya, sesudah pemadaman nantinya ada pendinginan, sumber air di kanal," katanya.

Chaerul menyampaikan, lahan yang sama pernah terbakar pada tahun 2019. Waktu itu, tim Manggala Agni Pekanbaru juga dikerahkan untuk pemadaman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya