Jalur Pansela Tulungagung-Trenggalek Ditutup Saat Malam 1 Suro, Ada Apa?

Jalur pantai selatan (pansela) lot enam yang menghubungkan Trenggalek dengan Tulungagung akan ditutup pada Malam Suroan (1 Muharam) untuk mengantisipasi pergerakan massa perguruan silat.

oleh Liputan6.com diperbarui 18 Jul 2023, 12:04 WIB
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah menyiapkan Jalan Lintas Pantai Selatan (Pansela) Jawa sepanjang 1.547,5 km, sebagai jalur alternatif bagi para pemudik Lebaran 2023.

Liputan6.com, Surabaya - Jalur pantai selatan (pansela) lot enam yang menghubungkan Trenggalek dengan Tulungagung akan ditutup pada Malam Suroan (1 Muharam) untuk mengantisipasi pergerakan massa perguruan silat.

PPK Pansela Jatim Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jatim-Bali Kementerian PUPR, Andhika Tommy Ardiansyah mengatakan, kebijakan itu juga terkait kepentingan pembersihan material longsor di beberapa titik ruas JLS yang belum rampung.

Sementara keputusan penutupan akses JLS pada malam 1 Suro merupakan hasil kesepakatan lintas sektoral di Kabupaten Trenggalek dengan pertimbangan mengantisipasi peningkatan jumlah pengunjung karena momentum itu bertepatan dengan hari libur.

Selain itu, penutupan dimaksudkan untuk mencegah pergerakan massa perguruan silat yang biasanya menggelar konvoi menjelang dan usai pelantikan anggota baru.

"Ini hasil koordinasi lintas sektor terkait pemanfaatan JLS. Awalnya JLS hanya dibuka pada musim libur sekolah, 26 Juni hingga 16 Juli. Dengan berbagai pertimbangan, akses ini masih bisa digunakan untuk umum kecuali pada malam 1 Suro," kata Kapolsek Watulimo AKP Zainudin.

Keputusan perpanjangan pembukaan akses JLS itu disambut baik Pemkab Trenggalek.

Selain mempermudah mobilitas warga dan arus ekonomi daerah, industri pariwisata di kawasan pesisir ikut menggeliat, yakni meningkatnya kunjungan wisatawan di sejumlah objek wisata pantai selama libur sekolah dalam dua pekan terakhir.

"Kalau harapan kami segera dibuka seterusnya untuk umum," kata Sekda Trenggalek Supriyanto.

2 dari 2 halaman

Suroan Damai

Sebelumnya, Pimpinan forkopimda dan pengurus perguruan pencak silat di Kota dan Kabupaten Madiun sepakat untuk menggelar tradisi Suroan dengan damai.

"Pemerintah daerah, TNI/Polri, IPSI (Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia), hingga PSH Terate dan PSH Winongo Tunas Muda sepakat untuk menjaga Jatim tetap aman dan kondusif," ujar Kepala Bakorwil 1 Madiun Heru Wahono.

Heru Wahono mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan rapat koordinasi Operasi Aman Suro 2023 bersama seluruh lembaga terkait.

Disebutkan bahwa ada 23 item yang telah disepakati dan dilarang untuk dilanggar, di antaranya kegiatan Suroan oleh PSH Terate dan Suran Agung oleh PSH Winongo Tunas Muda hanya dihadiri perwakilan 10 orang dari masing-masing daerah.

Kesepakatan berikutnya, kata dia, rombongan harus menggunakan identitas dan asal wilayah di kendaraan.

Selain itu, peserta dilarang keluar dari rombongan pengawalan, serta dilarang unggah konten yang memuat provokasi di media sosial. Bagi oknum yang melanggar aturan akan ditindak secara tegas sesuai perundang-undangan yang berlaku.

"Jika ada oknum perguruan yang melakukan tindak pidana, akan dikeluarkan dari perguruan pencak silat tersebut. Semua telah sepakat, mendengar, dan patuh dari maklumat itu," katanya.

Infografis 4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya