Sukses

Jalur Lintas Selatan Pansela di Jatim Rampung 50 Persen, Masih Butuh Anggaran Rp 200 Miliar

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur Muhammad Yasin mengungkapkan, pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang kini disebut Pansela (Jalan Pantai Selatan) di Jatim, sudah terbangun hampir 50 persen.

Liputan6.com, Surabaya - Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Jawa Timur Muhammad Yasin mengungkapkan, pembangunan Jalur Lintas Selatan (JLS) yang kini disebut Pansela (Jalan Pantai Selatan) di Jatim, sudah terbangun hampir 50 persen.

Pembangunan Pansela, lanjut Yasin, merupakan target utama Pemprov Jatim untuk menyelesaikan disparitas antara Jatim bagian Utara dengan Selatan sesuai dokumen Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)

“Yang paling banyak belum selesai pembebasan lahannya itu adalah Trenggalek, kita masih butuh anggaran sekitar Rp 200 miliar,” ujarnya, Selasa (2/4/2024).

Yasin mengatakan, anggaran tersebut merupakan tanggung jawab kabupaten namun dengan kondisi fiskal Pemkab Trenggalek maka hal itu dirasa berat.

Sehingga, kata Yasin, Pemerintah Provinsi Jatim akan mencoba membantu dan meminta pemerintah pusat membersamai menyelesaikan persoalan ini.

“Karena pemerintah pusat sebenarnya komit kalau sudah lahannya siap, maka biaya konstruksinya akan segera dianggarkan, dan kita sudah selesaikan,” ucapnya.

Terkait lahan Perhutani yang dilewati pembangunan Pansela, Yasin menjelaskan bahwa tidak ada ganti rugi tapi memerlukan izin penggunaan lahan dengan kompensasi melakukan konservasi.

Seperti lahan di Blitar dan Malang. Namun Jember, Lumajang dan Banyuwangi perlu penyelesaian pembebasan lahan.

“Saya kira itu lebih ringan dibanding kita harus membeli seperti yang dulu dilakukan,” ujar Yasin.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Panjang Pansela Sekitar 628 Kilometer

Yasin menjelaskan, Pansela di Jatim memiliki panjang sekitar 628 kilometer berdasarkan RPJPD dan telah terbangun 350 kilometer dan sisanya ditargetkan selesai dalam lima tahun mendatang selama pemerintah pusat berkomitmen.

“Kita ini berat kalau nggak segera diselesaikan, disparitas utara selatan ini sangat luar biasa. Wilayah utara ini sudah mampu memberikan kontribusi PDRB 40 persen terhadap perekonomian kita, selatan baru 16 persen, jadi jomplangnya luar biasa, sementara potensi selatan tidak kalah dengan utara,” ucapnya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.