Trauma Kemenangan Anies di Pilgub DKI, Jokowi Disebut Upayakan Pilpres 2024 Hanya untuk Ganjar-Prabowo

Analis Politik Pangi Chaniago meyakini, terdapat upaya dari Presiden Jokowi agar Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung satu putaran dan hanya diisi oleh dua kandidat yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 29 Mei 2023, 14:10 WIB
Pangi Syarwi Chaniago, Analis Politik Sekaligus CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting. (Dok. Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Analis Politik Pangi Chaniago meyakini, terdapat upaya dari Presiden Jokowi agar Pemilu Presiden (Pilpres) 2024 berlangsung satu putaran dan hanya diisi oleh dua kandidat yakni Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo.

Hal ini dilakukan, karena Jokowi diyakini trauma dan tidak ingin mengulangi kesalahan saat Pilgub DKI Jakarta 2017.

“Konteks pilpres satu putaran. Upaya ini terbilang sangat serius bagi Jokowi dan pendukungnya untuk memastikan dan memperbesar probalitas kemenangan dalam pilpres nanti,” kata Pangi dalam keterangan pers diterima, Senin (29/5/2023).

Pangi menilai, bentang emperis Pilkada Jakarta dan pengalaman Jokowi dua kali menang pilpres menjadi hal yang sangat berharga. Karenanya saat Pilkada Jakarta kalah di periode 2017-2022, diyakini Pangi, menjadi hal menyakitkan bagi Jokowi dan pendukungnya karena meremehkan Anies Baswedan sebagai “Kuda Hitam”.

“Jokowi ingin mengupayakan agar kesalahan di Pilkada Jakarta tidak terulang dan pada saat yang sama Jokowi ingin menunjukkan pengalaman suksesnya memenangkan dua kali pemilihan presiden terulang,” jelas Pangi.

“Jokowi terus mengantisipasi Anies agar tidak masuk putaran kedua,” imbuh pria yang juga menjabat sebagai Dosen Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah ini.

Kendati gagal membuat Pilpres 2024 berjalan satu putaran, lanjut Pangi, Jokowi tetap akan bermain peran dalam kontestasi tiga pasang kandidat capres-cawapres dengan memastikan putaran kedua hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar dan tidak menghendaki Anies masuk putaran kedua.

“Namun Jika Anies masuk putaran kedua ini tentu sangat tidak diharapkan dan tidak diinginkan. Jadi Jokowi ingin memastikan siapapun yang akan berhadapan dengan Anies (Prabowo atau Ganjar Pranowo) agenda politiknya harus terus dilanjutkan,” urai Pangi.

2 dari 2 halaman

Upaya Dekatkan Ganjar-Prabowo

Presiden Joko Widodo atau Jokowi, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam kunjungan kerja di Jawa Tengah, Kamis (9/3/2023). (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Pangi mencatat, terdapat sejumlah momentum yang dilakukan Presiden Jokowi guna mendekatkan Ganjar dan Prabowo atau minimal memperlihatkan sinyal dukungan terhadap keduanya.

“Jokowi masih berhitung dan berhati-hati, untuk condong ke salah satunya. Makanya sekarang ada di tengah. Seperti saat Musyawarah Rakyat (Musra) Jokowi tidak menyebut nama siapa pun. Tetapi dalam kegiatannya, Jokowi tampak bersama Ganjar dan di sisi lain juga mengajak Prabowo saat giatnya,” beber Pangi.

Dengan merata kepada keduanya, Pangi yakin, Jokowi mampu membuat Anies tidak berkutik. Sebab, Jokowi menjadikan Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah pembelajaran politik yang sangat penting sebagai panduan untuk menjajaki pilpres 2024 yang penuh resiko dan misteri.

“Jokowi hanya ingin menang dengan Ganjar ataupun Prabowo yang sama-sama mengusung atau representasi poros keberlanjutan (bukan perubahan). Yang jelas Jokowi punya mazhab mengusung capres yang kira kira probalitas dan potensi menangnya besar, yang mungkin menang,” dia menutup.

Infografis Sinyal Dukungan Jokowi & Kesiapan Prabowo Nyapres di Pilpres 2024 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya