Advertisement
Liputan6.com, Jakarta - Pengamat komunikasi politik Universitas Pelita Harapan Emrus Sihombing sependapat dengan hasil survei LSI Denny JA terkait Airlangga Hartarto memiliki variabel tertinggi calon wakil presiden (cawapres) dibanding tokoh lain.
Ketiga variabel yakni kepemilikan tiket capres, pengalaman pemerintahan dan jaringan finansial menunjukan Airlangga Hartarto dan Partai Golkar dibutuhkan capres manapun dalam pemenangan pilpres 2024.
"Saya sangat sependapat dengan Survei LSI dan argumentasi yang dibuat soal 5 variabel dan 3 variabel yg dipenuhi. Saya sangat setuju dengan pandangan itu. Tapi untuk kandidat cawapres sebenarnya jadi penentu dia (Airlangga)," ujarnya saat dihubungi, Kamis (25/05).
Emrus menyakini jika Airlangga dipasangkan dengan Prabowo Subianto maupun Ganjar Pranowo, maka kemenangan akan diraih. Artinya, sekalipun Airlangga menjadi cawapres sebagaimana di survei LSI tersebut, dia akan menjadi penentu pasangan menang.
Namun, Emrus menilai kecil peluang Airlangga menjadi wakil dari Anies Baswedan.
"Sederhana untuk melihat. Anies kan bukan orang partai. kemudian Golkar kan dari segi popular vote dia nomor urut ketiga. Masa pemenang pemilu pada papan atas menjadi nomor dua daripada tokoh yang bukan orang partai dan partai pengusung pun partai yang kecil2 suaranya kan," ujarnya.
Emrus menilai capres yang tepat untuk Airlangga adalah Prabowo Subianto. Alasannya, popular vote Partai Golkar di bawah Gerindra. Begitu juga elektabilitas Airlangga yang masih di bawah Prabowo.
"Hampir dipastikan menang pasangan ini. Alasannya adalah kader partai Golkar itu di seluruh indonesia sangat berpengalaman di bidang kontestasi politik," lanjutnya.
Emrus mengatakan hal yang berlaku untuk Prabowo juga berlaku untuk Ganjar Pranowo dan partai PDI-Perjuangan.
Berpacu dengan Waktu
Emrus menilai partai Golkar dengan segala pengalaman, pengetahuan, dan aktivitas politik serta pengunaan simbol verbal dan non verbal sudah sangat mumpuni. Karena itu, menurutnya lebih cepat prabowo atau lebih cepat ganjar meminang Airlangga Hartato.
"Saya pikir ini berpacu dengan waktu. supaya memang Ganjar atau Prabowo melamar secepatnya airlangga. Tetapi kalo saling membiarkan tidak bagus juga," ujarnya.
"Jadi saya dorong tidak ada salahnya Airlangga juga pro aktif untuk merapat ke salah satu kandidat capres dan para capres yang dua ini secepatnya merangkul AH karena penentu pemenang," lanjutnya lagi.
Advertisement