PKB: Sebelum Janur Kuning Melengkung, Tetap Usaha Cak Imin Capres

Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menetapkan ketua umumnya Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon presiden (capres) 2024.

oleh Nila Chrisna YulikaDelvira Hutabarat diperbarui 31 Mar 2023, 09:55 WIB
Sejumlah nelayan Muara Angke, Jakarta Utara menitipkan mandat perjuangan kepada Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Abdul Muhaimin Iskandar, Minggu (5/3/2023). Mereka memohon Cak Imin untuk memperjuangkan sejumlah aspirasi (Istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) telah menetapkan ketua umumnya Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai calon presiden (capres) 2024. Wakil Ketua Umum Bidang Pemenangan Pemilu DPP PKB Jazilul Fawaid mengatakan, selama belum ada pendafataran resmi capres, maka pihaknya terus mengusahakan Cak Imin sebagai capres.

”Gus Muhaimin akan memberikan efek ekor jas jika beliau menjadi capres. Maka, sebelum ada janur melengkung, PKB harus sesuai keputusan Muktamar Bali untuk terus mengawal dan mengusahakan Gus Muhaimin sebagai capres,” ujar Jazilul dalam keterangannya, Jumat (31/3/2023).

Jazilul juga mengaku bersyukur karena berdasarkan hasil survei PolMark Indonesia, nama Cak Imin sudah masuk lima besar dan posisi dua besar untuk elektabilitas capres berlatar belakang ketua umum parpol setelah Prabowo Subianto.

”Hasil survei ini akan memberikan suntikan semangat kepada seluruh kader dan pengurus PKB di semua tingkatan untuk bekerja lebih keras lagi agar nama Gus Muhaimin bisa berada di kertas suara pencapresan pada Pilpres 2024 mendatang,” katanya.

Saat ini, Jazilul, PKB sudah membuat kesepakatan koalisi dengan Partai Gerindra. Dalam kesepakatan yang dibuat, salah satu poin pentingnya adalah pembicaraan mengenai nama capres dan cawapres yang akan diusung oleh Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya menjadi wewenang kedua ketum parpol, yakni Cak Imin dengan Prabowo.

“Dalam hal ini, posisi Gus Muhaimin dengan Pak Prabowo setara,” tuturnya.

Jazilul mengatakan, berdasarkan hasil survei PolMark Indonesia, dirinya sangat optimistis bisa mengusung Gus Muhaimin sebagai capres atau minimal cawapres. ”Artinya hasil survei ini bisa mempercepat kalau koalisi ini akan diteruskan,” katanya.

2 dari 2 halaman

Nama-Nama yang Masuk 5 Besar Capres

Ketum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin melambaikan tangan saat peresmian Sekretariat Bersama (Sekber) di Jalan Jl. Ki Mangunsarkoro No. 1, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (23/1/2023). Peresmian Sekber ini tanda dua partai yang tengah berkoalisi serius untuk 2024 mendatang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Diketahui, berdasarkan hasil survei yang dirilis PolMark Indonesia, Kamis (30/3/2023), posisi lima besar capres diduduki Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (22,8%), disusul Prabowo Subianto (17,4%), Anies Baswedan (13,9%), Gubernur Jawa Tengah Ridwan Kamil (5,2%), dan Gus Muhaimin (4,8%).

Selanjutnya, Menparekraf Sandiaga Uno (2,0%), Ketua DPR Puan Maharani (1,7%), Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebesar 1,7%, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa (1,3%), mantan panglima TNI Andika Perkasa (1,1%), Menteri BUMN Erick Thohir (1,0%), mantan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (0,9%), Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (0,7%), Kepala BIN Budi Gunawan (0,2%), dan tokoh lain (0,4%).

Direktur Eksekutif Polmark Indonesia Eep Saefulloh Fatah mengatakan, survei ini tidak menggambarkan situasi elektoral pada 14 Februari 2024 nanti. ”Ini adalah gambaran suasana kompetisi menuju Pemilu 2024. Mereka yang elektabilitasnya masih kecil bisa membesar yang besar bisa mengecil karena masih ada rentan waktu 10 bulan lagi,” ujar Eep saat merilis hasil survei bertajuk “Peta Kompetisi Menuju Pilpres 202: Agregasi 78 Survei Dapil” di Jakarta, Kamis (30/3/2023).

 

Infografis Geliat Bursa Capres 2024, Prediksi Ketum Parpol Vs Tokoh Populer. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya