Harga Kripto Hari Ini 23 Maret 2023: Bitcoin dkk Terkoreksi

Bitcoin dan kripto teratas lainnya kompak terkoreksi pada perdagangan Kamis (23/3/2023)

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 23 Mar 2023, 07:21 WIB
Harga kripto jajaran teratas termasuk bitcoin bergerak di zona merah pada perdagangan Kamis, 23 Maret 2023. (Foto: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Kamis, (23/3/2023). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau kembali berada di zona merah.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis, 23 Maret 2023 pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) kembali melemah 2,71 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 12,11 persen sepekan.

Saat ini, harga Bitcoin berada di level USD 27.384 per koin atau setara Rp 417,6 juta (asumsi kurs Rp 15.252 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut melemah. ETH turun 3,51 persen dalam sehari terakhir, tetapi masih perkasa 4,96 persen sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level Rp 26,46 juta per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali terkoreksi. Dalam 24 jam terakhir BNB ambles 4,45 persen, tetapi masih menguat 4,88 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga Rp 4,92 juta per koin. 

Kemudian Cardano, kembali berada di zona merah. Dalam satu hari terakhir ADA anjlok 4,00 persen, tetapi masih menguat 10,64 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level Rp 5.516 per koin.

Adapun Solana (SOL) kembali melemah. SOL ambles 3,90 persen dalam sehari terakhir, tetapi masih menguat 12,49 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level Rp 330.674 per koin.

Sedangkan XRP kembali loyo. XRP ambles 113,09 persen dalam 24 jam, tetapi masih menguat 17,43 persen sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga Rp 6.491 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) turut alami pelemahan. Dalam satu hari terakhir DOGE merosot 4,89 persen, tetapi masih menguat 5,63 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level Rp 1.120 per token.

Harga kripto hari ini yakni stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto hari ini berada di level USD 1.144 miliar atau setara Rp 17.448 triliun. 

 

2 dari 5 halaman

Ternyata, Runtuhnya Perbankan di Amerika Serikat Jadi Nasib Baik buat Kripto

Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Sebelumnya, reli yang terjadi di pasar kripto banyak dipengaruhi oleh gejolak krisis perbankan yang terjadi di Amerika Serikat dan Eropa. Harga Bitcoin (BTC) pun sempat melampaui angka USD 28.000 atau setara Rp 429,6 juta (asumsi kurs Rp 15.344 per dolar AS) yang merupakan harga tertinggi selama sembilan bulan terakhir.

Public Relations Tokocrypto, Bianda Ludwianto mengatakan runtuhnya bank merupakan sentimen positif untuk aset kripto, terutama Bitcoin. BTC dikembangkan dengan tujuan sebagai layanan peer-to-peer transaksi dan lahir dari ketidakpercayaan Satoshi Nakamoto terhadap krisis bank-bank pada 2009.

“Krisis terhadap bank-bank besar bisa menimbulkan efek domino ke market kripo, baik itu positif maupun negatif. Hal positif adalah tingginya ketidakpercayaan masyarakat terhadap bank akan menguntungkan aset kripto sebagai tempat penyimpanan aset mereka. Ini akan meningkatkan akumulasi dan pembelian aset yang mendorong market kripto reli,” kata Bianda kepada Liputan6.com, Selasa (21/3/2023).

Bianda menambahkan, di samping itu belajar dari kasus krisis bank AS saat ini, di mana The Fed dan otoritas lembaga keuangan AS lainnya mengeluarkan dana talangan, dapat menstimulasi market kripto. 

“Dana talangan yang diberikan memicu kekhawatiran bahwa The Fed akan mencetak duit baru untuk mendanai bailout perbankan, yang pada gilirannya akan menurunkan nilai mata uang terutama dolar AS dan menaikan market kripto,” kata Bianda.

3 dari 5 halaman

Picu Hiperinflasi

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Krisis Perbankan Memicu Hiperinflasi

Bianda menjelaskan, krisis perbankan AS akan juga akan memicu skenario hiperinflasi. Apabila suku bunga mengalami penguatan maka aset-aset berisiko akan mengalami pelemahan. 

Begitu juga sebaliknya. Dengan pelemahan suku bunga acuan, maka para investor akan mencoba untuk mengalihkan sebagian aset nya ke aset lebih beresiko atau banyak trader yang menunggu suku bunga acuan bank mulai menurun. 

“Sisi negatifnya, perlu diingat bahwa saat ini banyak perusahaan pencetak stablecoin menyimpan reserve USD/fiat mereka di bank. Itu artinya jika bank yang digunakan oleh perusahaan stablecoin collapse. Maka akan memberikan sentimen negatif, seperti yang terjadi pada stablecoin USDC,” pungkas Bianda.

 

 

4 dari 5 halaman

Dampak Pasar Kripto di Tengah Kebangkrutan Silicon Valley Bank dan Silvergate Capital

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Kebangkrutan Silicon Valley Bank (SVB) dan Silvergate Capital, telah memaksa banyak perusahaan kripto 'menahan napas'.

Hilangnya mitra perbankan yang signifikan bagi banyak startup berarti akan semakin sulit bagi mereka untuk mematuhi peraturan dan menawarkan layanan mereka dengan cara yang sesuai dengan harapan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat.

Silicon Valley Bank yang memiliki banyak startup kripto serta perusahaan modal ventura sebagai nasabah utama dinyatakan kolaps setelah 48 jam bank tersebut bangkrut dan mengalami krisis modal. Salah satu faktor kebangkrutan adalah kenaikan suku bunga agresif The Fed selama setahun terakhir.

Sementara, Silvergate Capital yang merupakan salah satu bank terbesar dalam industri kripto, mengumumkan sedang dalam proses menghentikan operasi dan melikuidasi bank mereka. Saham perusahaan turun lebih dari 36% pada pasca perdagangan bursa.

Silvergate Capital adalah salah satu dari dua bank utama untuk perusahaan kripto, bersama dengan Signature Bank yang berbasis di New York.

Menyusul kolapsnya Silicon Valley Bank dan Silvergate Capital, Signature Bank (bank terbesar di industri kripto) pun dinyatakan diambil alih regulator negara bagian.

Lantas, bagaimana dampaknya terhadap pasar kripto secara global? Runtuhnya SVB dan Silvergate jelas akan terus menantang industri kripto secara keseluruhan.

Selain itu, kondisi ini juga menciptakan ketidakpastian karena kemitraan perbankan sangat penting untuk infrastruktur yang memungkinkan perusahaan kripto beroperasi.

 

 

 

5 dari 5 halaman

Prediksi Pasar Kripto

Koin Kripto atau Crypto. Disimak harga kripto hari ini.

Namun, menurut pengamatan Presiden Direktur Upbit Indonesia, Putra Nugraha, pasar kripto akan kembali menghijau karena dampak bangkrutnya Silvergate Bank yang membuat masyarakat lebih mempercayai pasar kripto.

Pemerintah AS melalui Menteri Keuangan Amerika Serikat Janet Yellen, Ketua Dewan bank sentral AS Federal Reserve Jerome Powell, dan Ketua Federal Deposit Insurance Corp (FDIC) Martin Gruenberg, mengumumkan pernyataan bersama bahwa semua deposan Silicon Valley Bank dan Signature Bank akan dapat kembali menarik dana mereka.

“Meskipun industri kripto masih dibayang-bayangi ketidakpastian imbas kolapsnya bank kripto seperti Silvergate dan Signature Bank, ditambah dengan inflasi dan suku bunga The Fed yang masih tinggi, namun nyatanya pasar kripto kembali menghijau dikarenakan masyarakat mempercayai pasar kripto di tengah situasi krisis SVB seperti saat ini”, ungkap Putra Nugraha, Presiden Direktur Upbit Indonesia, melalui keterangannya, Senin (20/3/2023).

Ia menyebut kenaikan harga yang terjadi pada aset kripto, tentunya perlu disikapi secara bijaksana oleh masyarakat Indonesia yang berinvestasi di kripto, agar investor tetap melakukan riset terlebih dahulu sebelum melakukan jual beli agar dapat mengetahui koin dan waktu yang tepat untuk membeli.

"Walaupun sejauh ini pasar Indonesia tidak terdampak secara langsung, diimbau agar pengguna tidak terlalu terburu-buru dalam mengambil langkah. Tetap harap diingat bahwa aset digital adalah aset dengan fluktuasi dengan harga yang sangat tinggi”, ucap Putra memungkaskan.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya