206 Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Mengungsi

Sebanyak 206 orang korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih mengungsi di 3 pos pengungsian.

oleh Nila Chrisna Yulika diperbarui 09 Mar 2023, 07:58 WIB
Penampakan lokasi pasca-kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023) pagi. Rumah-rumah dan kendaraan warga hangus dilalap api. (Liputan6.com/Muhammad Radityo Priyasmoro)

Liputan6.com, Jakarta - Sebanyak 206 orang korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang masih mengungsi di 3 pos pengungsian. Laporan ini disampaikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta per Kamis, (9/3/2023) pukul 06.00 WIB.

"Termasuk tambahan posko pengungsian yang dekat lokasi rumah penduduk, tercatat jumlah pengungsi saat ini sebanyak 206 jiwa," kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji.

Para pengungsi tersebut berada di Kantor PMI Jakarta Utara sejumlah 101 jiwa. Lalu, di RPTRA Rasela terdapat 25 jiwa dan di Posko Pengungsian RW 09 Kelurahan Rawa Badak Selatan berjumlah 80 jiwa.

"Pemprov DKI Jakarta masih terus berupaya melakukan penanganan terbaik bagi korban dan pengungsi bencana kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, termasuk memastikan kondisi korban dan pengungsi mendapatkan kebutuhan dasarnya, seperti makanan dan pakaian melalui bantuan yang diberikan," ujar Isnawa.

Adapun, kata Isnawa, berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, korban meninggal berjumlah 19 orang. Sedangkan, 32 orang sedang dalam penanganan tim medis di enam rumah sakit.

Eki (25) salah satu warga pengungsi merasa fasilitas toilet di lokasi pengungsian sangat kurang. Sebab, para pengungsi hanya hanya bisa memakai dua toilet umum RPTRA Rasela.

"Iya kayak toilet di sini cuman ada dua," tutur Eki saat ditemui di lokasi, Sabtu (4/3/2023).

Dia berharap ada bantuan toilet mobile sebagai fasilitas tambahan untuk pengungsi. Apalagi terdapat 418 jiwa dari 81 KK yang mengungsi di Posko RPTRA Rasela.

"Harusnya sih ada toilet portable karena kasihan yang kebelit pipis kalau ngantre kayak begini kasihan juga," imbuhnya.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta mencatat, sebanyak 1.085 jiwa mengungsi akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara hingga Sabtu (4/3) pukul 07.00 WIB.

Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji mengatakan, mereka mengungsi di delapan titik pengungsian. “Pengungsi info sementara jumlah 1.085 jiwa,” kata Isnawa dalam rilis resminya.

2 dari 2 halaman

Layanan Bagi Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang

Foto udara kondisi permukiman warga yang hangus akibat kebakaran Depo Pertamina Plumpang di Jalan Koramil, Rawa Badak, Jakarta Utara, Sabtu (4/3/2023). (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Kemudian, lanjut Isnawa, berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta di Plumpang, Posko PMI Jakarta Utara, dan RPTRA Rasela telah melayani 377 layanan, di antaranya cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), permohonan akta lahir, dan konsultasi.

Lebih lanjut, Isnawa menyampaikan bahwa BPBD DKI Jakarta pun telah mengirimkan setidaknya 50 personil dan membangun dua tenda pengungsi di RPTRA Rasela dan Wali Kota Jakarta Utara. Selain itu, sejumlah bantuan pun telah disalurkan kepada warga terdampak.

"BPBD juga telah mendistribusikan bantuan berupa air mineral, sarung, selimut, mukena, terpal, matras, family kit, kidsware, sandang, kantong jenazah, sabun batangan, wipol, hand sanitizer, masker, kipas angin, alas tenda dan megaphone," rinci Isnawa.

Selanjutnya, papar Isnawa, telah diserahkan pula bantuan dari Dinas Sosial DKI Jakarta untuk penyintas kebakaran di Kelurahan Rawa Badak Selatan.

"Bantuan berupa pangan, yaitu beras, mie instan, ikan kaleng dan kecap. Kemudian, sandang berupa kaos, daster, pakaian dalam pria dan wanita, selimut serta handuk. Juga lainnya berupa matras, terpal, air mineral, pampers dewasa, makanan siap saji dan biskuit," jelasnya.

Reporter: Lydia Fransisca/Merdeka

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya