Alasan Pembangunan Tol hingga Pembangkit Listrik Cocok Pakai Pembiayaan Syariah

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menyampaikan sisi positif struktur pembiayaan syariah. Namun, model pembiayaan syariah belum banyak dipahami.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 16 Feb 2023, 06:33 WIB
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, struktur pembiayaan syariah cocok untuk pembiayaan jangka panjang.(Dok: PT Jasa Marga Tbk)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengungkapkan proyek infrastruktur jalan tol lebih cocok dilakukan dengan pembiayaan syariah. Lantaran, proyek jangka panjang tersebut jika didanai oleh perbankan konvensional seringkali tidak sesuai.

Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menuturkan, struktur syariah sebenarnya sangat tepat untuk pembiayaan program jangka panjang pemerintah maupun BUMN.

"Contohnya jalan tol, perkeretaapian, pembangkit listrik itu sebenarnya paling cocok dengan pembiayaan struktur syariah," kata pria yang akrab disapa Tiko, saat ditemui di Pacific Place, Rabu (15/2/2023).

Meski demikian, model pembiayaan syariah ini belum banyak dipahami oleh masyarakat Indonesia.

"Cuma memang Indonesia jarang memahami sebenarnya model struktur pembiayaan seperti apa yang tepat sasaran yang sesuai jenis asetnya dan complain dengan syariaatnya," kata dia.

Akan tetapi, pembiayaan syariah di luar negeri antara lain London, Dubai, dan Malaysia sudah cukup umum. Di sisi lain, ia melihat pertumbuhan aset syariah perbankan nasional sekarang mencapai 15 persen.

"Sebenarnya aset perbankan konvensional 7,7 persen. Jadi yang perbankan nasional tumbuh double dari perbankan konvensional," kata dia.

Adapun, nilai aset BSI 60 persen dari total perbankan syariah di Indonesia.

"BSI mampu menjadi katalis untuk pertumbuhan di sektor perbankan syariah lebih cepat dua kali lipat dari perbankan konvensional," ujar dia.

Harapannya, dengan adanya BSI Global Islamic Finance Summit 2023 akan semakin banyak pelaku syariah.

"Harapan kita dengan adanya event kali ini makin banyak pegiat syariah, direktur-direktur keuangan di sektor riil, para investor yang mulai menggali," pungkasnya.

 

 

2 dari 3 halaman

Komitmen Bank Syariah Indonesia Terapkan Pembiayaan ESG

Pekerja menghitung uang di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Bank Syariah Indonesia Tbk atau disebut BSI (BRIS) berkomitmen dalam penerapan prinsip Environmental (lingkungan), Social (sosial) dan Governance (tata kelola perusahaan) atau ESG.

Penerapan prinsip ESG ini selaras dengan aspek keuangan berkelanjutan (sustainable finance). BSI juga terus menjaga nilai-nilai syariah dengan memberikan pembiayaan yang sehat dan berkelanjutan sehingga tetap menjaga keberlangsungan kehidupan dan lingkungan. 

Direktur Utama BSI Hery Gunardi mengungkapkan pembiayaan terkait ESG BSI terus mengalami peningkatan dan ke depannya akan diakselerasi. 

“Tujuannya agar perseroan mampu menghadirkan value yang lebih baik kepada para stakeholders. Tentunya value tersebut dihasilkan dari keselarasan antara kepentingan ekonomi, sosial dan lingkungan hidup,” ungkap Hery dalam paparan publik, Kamis, 27 Oktober 2022.

Per September 2022, pembiayaan keuangan berkelanjutan BSI mencapai Rp 51,03 triliun atau 25,54 persen dari total pembiayaan yang dicatatkan. Perseroan juga menggencarkan implementasi keuangan berkelanjutan dengan penyaluran dana corporate social responsibility (CSR) yang mengusung konsep 3P (people, planet dan profit).  

 

3 dari 3 halaman

Pembangunan Keuangan Berkelanjutan

Aktivitas pekerja di kantor cabang Bank Syariah Indonesia, Jakarta Selasa (2/2/2021). PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) resmi beroperasi dengan nama baru mulai 1 Februari 2021. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Dana CSR yang disalurkan BSI ke berbagai sektor socioeconomic jumlahnya telah mencapai Rp 84,1 miliar. Salah satunya pendampingan dan pengembangan 19 Desa Binaan BSI yang tersebar di Aceh, Lampung, Banten, Nusa Tenggara Barat dan Makassar. 

Sementara itu dalam bidang spiritual, BSI membangun masjid-masjid di tempat wisata. Terbaru yakni Masjid BSI Pananjakan di kawasan Bromo Jawa Timur. 

Adapun terkait aspek people, BSI memberikan lebih dari 400 program beasiswa. Sedangkan dalam hal Charity dan Environment BSI melakukan gerakan penanaman pohon lebih dari 20.000 bibit di daerah rawan banjir.

“Kami akan terus mendorong pembangunan keuangan berkelanjutan dan mengimplementasikan tanggung jawab sosial dan lingkungan di berbagai daerah, Di antaranya melalui project green campaign dan kepedulian terhadap lingkungan,” pungkas Hery.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya