Detik-Detik Kakek Sadis di Tasikmalaya Bunuh Cucu dengan Membabi Buta

Ada sekitar 50 adegan pembunuhan sadis yang dilakukan kakek berinisial M (71) di Tasikmalaya terhadap cucunya sendiri.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 10 Jan 2023, 14:00 WIB
Ada sekitar 50 adegan reka ulang, dalam rekontruksi pembunuhan PA (13), siswi SMP di Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat yang meninggal di tangan kakeknya. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya - Fakta pembunuhan PA (13), siswi SMP di Kecamatan Culamega, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, yang meninggal di tangan kakeknya sendiri akhirnya terungkap.

Polres Tasikmalaya bersama Kejaksaan Negeri Kabupaten Tasikmalaya, pemerintah Desa Cipicung Kecamatan Culamega dan tokoh masyarakat sekitar, menggelar rekonstruksi atau reka ulang seluruh adegan pembunuhan itu.

Total ada sekitar 50 reka adegan pembunuhan yang dilakukan M (71), yang tak lain merupakan orang terdekat korban yang selama ini hidup serumah dengannya.

“Untuk selanjutnya berkas perkara kita ajukan ke kejaksaan setelah melaksanakan rekonstruksi,” ujar Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ari Rinaldo.

Menurutnya, pelaksanaan reka ulang pembunuhan dibutuhkan untuk memenuhi kelengkapan berkas perkara, sebelum diserahkan ke Kejaksaan untuk tahap selanjutnya.

Dalam adegan itu, diketahui perbuatan keji tersangka menghabisi nyawa korban, saat masuki kamar tempat korban berada, kemudian mencekik dan memukul bagian jidat korban dengan golok.

“Korban kemudian ditidurkan, hantam lagi bagian belakang pakai golok, dan ditusuk,” kata dia.

Atas perbuatan kejinya, tersangka dijerat pasal 338 KUHP dengan ancaman 15 tahun penjara. “Kita sudah berkoordinasi dengan kejaksaan pada saat rekonstruksi adegan pembunuhan tadi ada kasi Pidum dan kasi BB menyaksikan,” kata dia.

Kepala Desa Cipicung Kecamatan Culamega, Amir mengapresiasi kinerja Polres Tasikmalaya yang telah mengungkap kasus pembunuhan itu dengan cepat.

“Awalnya masyarakat sebelum terungkap kasus ini merasa takut dan aktivitas terhambat,” kata dia.

Namun dengan upaya pendekatan yang tepat, misteri kasus pembunuhan yang melibatkan kakek dan cucunya itu, akhirnya terungkap.

“Sebelum terungkap kasus ini, suasana dan kondisi di desa kami, khusus nya di kampung korban mencekam diselimuti rasa takut sebelum pelaku ditangkap,” kata dia.

2 dari 2 halaman

Motif Pembunuhan

Motif pelaku nekat habisi nyawa cucu tirinya karena sakit hati merasa dicemarkan namanya. Korban menyebarkan informasi ke tetangga bahwa pelaku hendak menyelinap masuk rumah neneknya untuk mencuri.

"Hari minggu sebelum kejadian, korban ini lagi di rumah sendiri. Tiba tiba dengan suara jendela kamar bunyi. Dipanggilah neneknya dalam bahasa Sunda ma, ma. Tidak menyahut, justru malah terdengar suara tapak kaki yang lari. Pas dilihat ciri-ciri kakek tirinya yang lari hingga dia cerita ke temannya dan menyebar," kata AKP Ari Rinaldo.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya