6 Kunci Membuat Diri Terhindar dari Demensia

Orang yang terkena demensia tidak mendapatkan obat yang dapat diminum untuk menghindari bahkan menyembuhkan.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Des 2022, 09:03 WIB
Ilustrasi Demensia | unsplash.com/@eberhardgross

Liputan6.com, Jakarta Demensia adalah penyakit yang menyebabkan penurunan daya ingat dan cara berpikir. Kondisi ini berdampak pada gaya hidup, kemampuan bersosialisasi, hingga aktivitas sehari-hari penderitanya.

Dalam mencegah dan mengobati bentuk demensia itu sebagian besar didorong oleh gaya hidup dan pilihan yang kita buat setiap hari.

Pengalaman sehari-hari seperti apa yang dimakan, seberapa banyak bergerak, dengan siapa Anda bersosialisasi, tantangan apa yang dihadapi, apa tujuan, seberapa baik anda tidur dan apa yang dilakukan untuk mengurangi stress menjadi faktor yang banyak memengaruhi kesehatan otak dan kesehatan fisik lebih dari yang anda bayangkan.

Memang orang yang terkena demensia tidak mendapatkan obat yang dapat diminum untuk menghindari bahkan menyembuhkan.

Namun kita semua dapat mengakses perangkat yang sama yang terbukti bisa menumpuk tumpukan demi kebaikan agar otak selalu tajam seumur hidup.

Perubahan adalah sebuah tantangan dan mengubah kebiasaan lama memang membutuhkan usaha yang keras. Berikut terdapat enam kunci agar otak anda tetap tajam dan menghindari demensia.

1. Nutrisi

Anda tidak perlu melakukan diet secara ketat. Cukup mengikuti protokol SHARP yaitu mengurangi gula dan garam, minum air putih yang banyak, tambahkan lebih banyak asam lemak omega 3 dari sumber makanan, kurangi porsi dan rencanakan kedepan.

Protokol ini menjadi cara termudah untuk beralih ke makanan yang lebih sehat secara umum agar tidak merusak otak. Satu hal yang anda bisa mulai fokuskan adalah gula.

2. Gerakan

Secara ilmiah, bergerak adalah satu-satunya hal yang bisa meningkatkan kesehatan dan fungsi otak bahkan bisa memperlambat hilangnya ingatan.

Anda bisa berjalan lebih banyak, naik tangga, melakukan pekerjaan rumah dan membangun aktivitas ringan selama dua menit setiap jam.

Menurut pusat pengendalian dan pencegahan penyakit di Amerika Serikat, penurunan kognitif hampir dua kali lebih umum terjadi pada orang dewasa yang tidak aktif daripada mereka yang lebih aktif.

 

2 dari 2 halaman

Hal Lain

Ilustrasi kare Jepang. (dok. Samia Liamani/Unsplash.com)

3. Waktu berhenti

Bagaimana nada menilai tingkat stres anda? Stres kronis dapat merusak kemampuan anda untuk belajar dan beradaptasi dengan situasi baru bahkan pelan-pelan bisa mengikis kognisi anda.

Dengan mengurangi stres, tidak hanya membantu memelihara sel-sel penting untuk memori tetapi juga meningkatkan focus, konsentrasi dan produktivitas. Jadi jangan biarkan stress menghalangi anda agar tetap tajam otaknya.

Hal yang anda bisa lakukan adalah beristirahat di siang hari untuk melakukan aktivitas yang damai seperti meditasi untuk mengurangi tingkat stress anda.

Anda juga bisa melakukan latihan pernapasan yang dalam. Hal terpenting adalah temukan apa yang cocok untuk anda dan jadikan itu bagian dari rutinitas anda.

4. Tidur

Tidur bukanlah keadaan kemalasan saraf. Ini adalah fase kritis dimana tubuh mengisi kembali dirinya sendiri dengan berbagai cara yang pada akhirnya bisa memengaruhi sistem dari otak sampai jantung, kekebalan tubuh dan semua kerja metabolisme kita. Prioritaskan tidur seperti hal penting lainnya.

Berhentilah melihat layar handphone atau komputer sebelum tidur dan bersiaplah untuk tidur malam dengan nyenyak. Dengan melakukan hal tersebut bisa membuat perbedaan besar dalam energi dan produktivitas anda di keesokan harinya.

5. Penemuan

Apakah anda mempelajari sesuatu yang baru setiap harinya yang bisa merangsang secara kognitif? Anda bisa mencoba memilih rute berbeda ke tujuan yang sudah anda kenal.

Menggosok gigi dengan tangan yang biasanya tidak terlalu dominan digunakan. Bermain games soliter dan teka-teki silang. Lakukan hobi baru yang melibatkan orang lain.

6. Koneks

iKita adalah makhluk social yang membutuhkan hubungan social untuk bisa berkembang terutama dalam hal kesehatan otak. Anda bisa mencoba menelepon teman. Mengundang tetangga untuk makan malam.

Jalan-jalan dengan seorang teman dan membicarakan masalah yang sedang kalian hadapi. Kekuatan hubungan kita dengan orang lain dapat memprediksi kesehatan tubuh dan otak kita saat menjalani hidup.

Hubungan yang baik dengan orang lain bisa melindungi kita karena mereka adalah rahasia yang bisa membuat otak kita tetap tajam.

Selalu ingat bahwa penurunan kognitif belum tentu tak terhindarkan. Penelitian menunjukkan kebiasaan sehat dalam kehidupan sehari-hari dapat membantu melindungi kesehatan otak untuk jangka panjang. Fokus pada otak Anda dan yang lainnya akan mengikuti.

Penulis: Nita Suci Lydiarti

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya